SOLO, solotrust.com - Pemerintah akan mematikan TV analog dan beralih ke siaran TV digital pada 2022 ini. Terkait itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat terus melakukan sejumlah persiapan, di antaranya melakukan pengawasan siaran dengan menggunakan artificial intelligence (AI).
Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano, menyatakan KPI saat ini tengah menyiapkan sistem pengawasan, mengingat ke depan siaran akan semakin banyak. Terkait itu, nantinya pengawasan tak bisa lagi dilakukan secara manual, melainkan menggunakan teknologi.
"KPI sendiri yang sekarang sedang kami siapkan adalah bagaimana pengawasan di era digital karena kemungkinan siaran akan lebih banyak. Karena itu, model pengawasan kami tidak bisa lagi dengan pengawasan hanya menggunakan orang atau manual," kata dia, saat ditemui solotrust.com di Grha TAMG (gedung TATV) baru-baru ini.
"Kami harus berkembang juga secara teknologi dan kami sedang mempertimbangkan untuk melakukan pengawasan dengan menggunakan artificial intelligence (AI)," tambahnya.
Lewat penggunaan teknologi artificial intelligence, menurut Hardly Stefano, pengawasan terhadap siaran televisi digital akan lebih efisien. Sementara sumber daya manusia yang ada nantinya lebih difungsikan sebagai verifikator.
"Dengan menggunakan AI ini agar mesinlah yang kemudian melalui algoritma itu yang akan melakukan pengawasan terhadap siaran televisi digital. Tenaga manusianya menjadi verifikator dari temuan AI itu. Itu sedang kami konsepkan ke arah sana," terangnya.
KPI sendiri mendukung penuh agenda Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam menyukseskan migrasi siaran TV digital.
Terkait kesiapan migrasi sistem siaran TV analog ke siaran digital atau analog switch off (ASO), Hardly Stefano mengatakan, saat ini sudah ada pengelola mux atau multiplekser di seluruh Indonesia dan tinggal dioptimalkan.
"Dioptimalkan dalam arti bagaimana kemudian agar masyarakat bisa mengakses siaran digital tersebut. Salah satunya dengan penyediaan set top box secara gratis kepada beberapa kelompok masyarakat yang tidak mampu. Itu kami minta kepada Kominfo untuk segera direalisasikan," ungkapnya. (and)
(and_)