SEMARANG, solotrust.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang menggelar rapat kerja terkait penanganan pelanggaran hukum Pemilu 2024.
Dalam rapat yang diadakan di ruang Integritas Sekretariat Bawaslu Kota Semarang, Jumat (7/10), membahas terkait teknis penanganan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Kota Semarang, Naya Amin Zaini memaparkan beberapa teknik yang digunakan dalam penanganan pelanggaran bagi ASN.
Ada 9 teknik yang dipaparkan dalam rapat yang diikuti seluruh staff sekertariat Bawaslu dan mahasiswa magang Universitas Negeri Semarang dan Universitas Wahid Hasyim. Teknik tersebut antara lain pengawasan, pencegahan dan penanganan pelanggaran.
Lebih lanjut, proses penanganan pelanggaran netralitas ASN berjenjang panjang dengan melibatkan three partied atau 3 lembaga negara yaitu Bawaslu, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), dan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK).
"Poin yang tak kalah penting dalam penanganan pelanggaran neralitas ASN adalah pada saat pengambilan keputusan dalam rapat pleno, Bawaslu harus menentukan kasus akan diteruskan ke KASN atau tidak. Posisi Bawaslu selalu siap menangani netralitas ASN sesuai dengan peraturan yang berlaku,” jelasnya, Jumat (7/10).
Penanganan pelanggaran netralitas ASN menurutnya adalah langkah hukum represif yang harapannya dapat menghasilkan kepastian hukum, keadilan hukum, edukasi hukum, dan kemanfaatan hukum dalam Pemilu tahun 2024 mendatang.
Di sisi lain, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Semarang, Nining Susanti dalam sambutannya mengatakan ini merupakan kegiatan kedua dengan tema penanganan pelanggaran hukum lainnya dalam pemilu yang diadakan oleh Bawaslu Kota Semarang.
“Biasanya kita mempelajari penanganan pelanggaran hukum lainnya secara otodidak. Tetapi pada kepemiluan kali ini berbeda. Bahwa kegiatan ini diadakan sebagai upaya Bawaslu secara kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas kinerja. Harapannya kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik dalam pembelajaran maupun diskusi,” pungkasnya. (fj)
(zend)