BOYOLALI, solotrust.com - Pagi itu pukul 09.30 WIB, tepatnya pada Jumat, langit di atas wilayah Kabupaten Boyolali terlihat terang dan matahari pun nampak memancarkan sinarnya. Suara burung berkicau nampak bersahut-sahutan melontarkan suaranya yang nyaring untuk didengar.
Saat itu ada pemandangan berbeda dari hari-hari lainnya di sebuah kampung tak jauh dari Mapolres Boyolali, bernama Ngadirejo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Di kampung Ngadirejo itu nampak sejumlah warga yang sudah berusia tua atau lanjut usia (Lansia) berjenis kelamin perempuan duduk berjejer di teras rumah milik salah satu warga.
Dari raut wajah yang nampak sudah menua dan mengerut, kaum lansia itu nampak sudah berusia kisaran 60 hingga 70 tahun ke atas sambil duduk rapi di teras rumah.
Mereka duduk-duduk sambil memangku kedua tangannya sekaligus melakukan obrolan dengan bahasa Jawa, sedikit menyinggung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun ini.
Obrolan semakin hangat, mereka juga menyinggung terkait sejumlah harga kebutuhan pokok di pasaran yang ikut mengalami kenaikan dampak naiknya harga BBM itu.
Obrolan semakin panjang dan seru dengan bertambahnya candaan dan tawa sesama kaum lansia itu. Sesekali menyeletuk kapan harga sembako murah dan kapan dapat bantuan sembako.
Obrolan semakin seru seolah bak pengamat ekonomi di negeri ini. Gelak tawa lansia pun menghiasi obrolan itu. Sesekali mereka mencolek pinggang dengan tangan kanan dengan sesama lansia lainnya, kemudian kembali disahut candaan yang dapat mengakrabkan dalam bertetangga.
Tidak selang begitu lama, tiba-tiba obrolan terhenti dan tatapan sorot mata sejumlah kaum lansia itu tertuju pada puluhan petugas kepolisian yang melintas. Mereka mengenakan pakaian kaus serba kuning dengan lengan abu dan celana training hitam bergaris merah pada bagian pinggirnya. Sebagian petugas kepolisian lainnya berpakaian seragam dinas kepolisian.
Para petugas kepolisian berjalan sambil menenteng paket sembako berisi beras lima kilogram tersebut nampak dapat perhatian dari sejumlah lansia yang sedang duduk-duduk di depan teras.
Dengan wajah nampak berseri-seri, ketika langkah kaki sejumlah petugas kepolisian berbelok menuju arah sejumlah para lansia itu.
Ucapan selamat pagi terucap dari petugas kepolisian yang dilontarkan terhadap para lansia. Para lansia pun kembali melontarkan selamat pagi dengan nada pelan.
Wajah yang tadinya nampak kusam para kaum lansia itu berubah total ketika para petugas kepolisian, dipimpin langsung oleh Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin meletakkan paket sembako berupa beras dengan bungkus tas jinjing dari kain berwarna-warni.
Kapolres didampingi para anggotanya melihat para kaum lansia yang sedang duduk rapi di depan teras rumah sederhana itu, langsung menghampiri dan menyapa serta melontaran senyuman sekaligus menanyakan nama satu per satu para lansia.
Setelah menanyakan nama, Kapolres yang didampangi Wakapolres Boyolali Kompol Eko Kurniawan dan istri Kapolres Boyolali Lina Asep bersama para anggotanya, kemudian membagikan paket sembako berupa lima kilogram beras kepada para lansia.
Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin mengatakan, aksi bakti sosial (Baksos) ini sebagai bentuk kepedulian Polda Jawa Tengah (Jateng) terhadap warga kurang mampu akibat dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Ya, ini merupakan kepedulian Polda Jateng terhadap warga di sekitaran Mapolres Boyolali akibat dampak kenaikan BBM,” katanya kepada wartawan beberapa hari lalu di Kampung Ngadirejo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
Menurut Kapolres, kegiatan ini dilakukan guna menjalin silaturahmi antara kepolisian Polres Boyolali dengan masyarakat di sekitar Mapolres. Bantuan paket beras ini diharapkan dapat meringankan beban hidup warga.
“Bantuan kebutuhan pokok beras ini semoga dapat meringankan beban warga di sekitar Mako Polres. Ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi. Adapun yang kami salurkan hari ini sebanyak 300 paket beras,” ungkapnya.
AKBP Asep Mauludin menambahkan, kegiatan bersifat sosial ini akan terus berkesinambungan, sehingga silaturahmi antara anggota kepolisian dengan masyarakat terus terjalin dengan baik.
“Ya, kegiatan ini akan terus berkesinambungan. Pagi ini di kampung ini, kemudian nanti aksi ini berpindah di kampung lainnya di wilayah hukum Polres Boyolali,” terangnya.
Salah seorang warga Ngadirejo, Wahini (60), mengaku senang menerima paket beras dari Polres Boyolali. Menurutnya, bantuan ini dapat mengurangi beban hidup sehari-hari, mengingat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini telah berimbas pada melonjaknya harga kebutuhan pokok.
“Senang dapat beras dari Pak Polisi karena saat ini sebagian kebutuhan pokok pada naik. Adanya bantuan beras ini sangat membantu sekali,” kata dia dengan wajah berseri seri.
Wahini mengungkapkan, harga beberapa jenis sembako mengalami kenaikan setelah adanya kenaikan BBM.
“Ya agak kaget, setelah belanja di pasar tradisional beli telur naik dan beli kebutuhan lainnya ikut naik. Ya, kalau kenaikannya tidak banyak, tapi rata-rata harga naik,” tutur perempuan lansia yang mengenakan kaus biru itu.
Wahini berharap kenaikan harga sembako di pasaran tidak berjalan lama.
“Semoga harga kebutuhan pokok turun lagi. Jadi kalau mau belanja ke pasar tidak canggung. Kan uangnya juga pas-pasan, jadi kalau mau ke pasar takutnya nggak cukup. Padahal yang dibeli cuma sayuran, telur, beras,” beber perempuan yang murah senyum itu.
Sementara itu, Joko Suseno (55), datang ke lokasi bakti sosial mewakili ibunya mengaku senang setelah mendapat paket sembako berupa beras.
“Saya ke sini mewakili ibu karena tidak bisa ke sini. Ya, dengan bantuan beras ini sangat bersyukur dan senang,” kata dia.
Menurut Joko Suseno, kegiatan seperti ini sangat dinanti-nanti warga yang membutuhkan. Ia pun berharap pihak kepolisian Polres Boyolali terus melakukan kegiatan seperti ini karena sangat membantu warga.
“Ya, semoga Pak Polisi tidak bosan-bosan memberikan bantuan kepada warga yang sangat membutuhkan. Kegiatan seperti ini sangat membantu warga,” tutur pria bertopi itu.
Joko Suseno berharap, kegiatan yang sifatnya positif ini dapat terus dilakukan pihak kepolisian Polres Boyolali, mengingat warga yang membutuhkan uluran tangan dari Polres Boyolali masih cukup banyak.
“Pada umumnya warga senang mendapatkan bantuan beras. Apalagi saat ada kenaikan bahan bakar minyak ini, hampir sebagian kebutuhan pokok ikut naik, meski tidak semuanya,” tandasnya.
Setelah menyalurkan bantuan paket sembako, Kapolres, Wakapolres beserta para anggotanya meninggalkan lokasi kegiatan yang diakhiri dengan berfoto bersama penerima paket beras lima kilogram. (jaka)
(and_)