BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di awal tahun ini mulai mengerjakan peningkatan dan perbaikan beberapa ruas jalan di tiga kecamatan untuk mendukung aktivitas masyarakat.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Boyolali, Joko Prasetyo mengatakan, ada beberapa wilayah, seperti Kecamatan Juwangi, Gladagsari, dan Andong akan segera dilakukan perbaikan dan peningkatan jalan.
Perbaikan ruas jalan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Boyolali sebesar Rp55,7 miliar dan bantuan keuangan (Bankeu) APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp18 miliar.
“Tahun ini kami menganggarkan Rp73,709.590.800, terdiri atas dua sumber anggaran, yaitu dari bankeu Rp18 miliar dan APBD Rp55.709.590.800,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (13/01/2023).
Adapun di Kecamatan Juwangi akan dilakukan pemeliharaan berkala, yakni jalan Kalitlawah hingga Pilang Rejo menggunakan anggaran APBD Boyolali sebesar Rp3,9 miliar. Ada pula penggantian jembatan Juwangi 4 menggunakan APBD Boyolali sebesar Rp1,4 miliar.
“Pembangunan jembatan Juwangi 4 adalah perbatasan wialayah Boyolali dan Grobogan. Ini karena memang kondisi jembatan sudah rusak dianggarakan sebesar Rp1.413.000.000,” terang Joko Prasetyo.
Sementara di Kecamatan Andong akan dilakukan peningkatan Jalan Temon hingga Kacangan menggunakan anggaran bankeu sebesar Rp5 miliar.
Selain beberapa ruas jalan itu, DPUPR Boyolali juga akan melakukan pemeliharaan berkala jalan Ngadirejo – Sampetan di Kecamatan Gladagsari untuk mendukung investasi di wilayah tersebut.
Pada tahun sebelumnya, Boyolali telah memiliki total jalan sepanjang 678 kilometer. Ada dua kategori, yakni jalan mantap dan tidak mantap.
Jalan mantap sepanjang 561,765 kilometer atau 82,86 persen, sedangan jalan tidak mantap sepanjang 116,235 kilometer atau 17,14 persen.
“Sesuai fungsinya pemeliharaan itu mempertahankan kondisi jalan dalam kondisi mantap. Itu memang kami cukup banyak juga melaksanakan pemeliharaan di ruas ruas jalan yang ada di Boyolali. Apabila itu memang kondisi rusak berat, kami akan melaksanakan rekonstruksi jalan,” ungkap Joko Prasetyo.
Sementara pada 2023 ini, pihaknya akan fokus ke kondisi jalan tidak mantap. Joko Prasetyo mengimbau masyarakat Boyolali untuk bersabar karena semua perencanaan pemeliharaan akan dilaksanakan tahun ini. Selain itu ada proses dilalui, mulai dari perencanaan lelang hingga pengerjaan ruas jalan. (jaka)
(and_)