Serba serbi

Generasi Muda Kunci Penurunan Angka Stunting

Kesehatan

29 Januari 2023 21:03 WIB

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong. (Foto: Dok. Istimewa)

SOLO, solotrust.com – Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi balita hingga kini masih menjadi kondisi yang kurang dipahami para orangtua, terutama pasangan muda. Padahal, stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat tergolong tinggi di Indonesia.

Pencegahan stunting mendesak untuk terus dilakukan karena belum mencapai target yang ditetapkan. Dalam hal ini, generasi muda harus paham stunting karena mereka yang akan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting.



Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong, mengatakan jika orangtua bisa mencegah stunting, praktis nantinya akan mendapatkan generasi prima untuk meneruskan masa depan bangsa.

“Kita serius tangani stunting karena sukses tangani stunting berarti kita sukses tata masa depan Indonesia” katanya di Jakarta, Jumat (27/01/2023).

Adapun untuk menurunkan angka stunting, Kemenkominfo bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan, khususnya generasi muda mengampanyekan penanggulangan stunting sejak dini.

“Kami banyak melakukan komunikasi publik yang bersifat edukatif kepada calon pengantin, anak muda, serta mahasiswa di lokasi yang angka stuntingnya tinggi,” ungkap Usman Kansong.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (Balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya. Stunting harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kemampuan kognitif anak tidak maksimal yang disertai perkembangan fisik terhambat.

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dari 27.7 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen di 2021. Kendati begitu, angka ini masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia WHO, yakni di bawah 20 persen.

Oleh karenanya, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di mana angka prevalensinya ditargetkan turun menjadi 14 persen pada 2024.

Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye GenBest (Generasi Bersih dan Sehat). Kampanye ini merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk mewujudkan generasi Indonesia bersih dan sehat serta bebas stunting.

GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui Forum sosialisasi, situs genbest.id, serta media sosial @genbestid, GenBest menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemenkominfo, Wiryanta, mengatakan semakin dini generasi muda atau remaja mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan memenuhi gizi seimbang, kian besar kemungkinannya di masa depan mereka akan menjadi orangtua melahirkan anak bebas stunting. 

Menurutnya, masih banyak remaja tidak memerhatikan kebutuhan gizinya serta menjalankan program diet ketat tanpa memerhatikan asupan gizi. Akhirnya, hal itu bisa memicu terjadinya kurang darah atau anemia.

Penyakit anemia bisa memperburuk kesehatan. Jika gizi remaja putri tidak diperbaiki akan banyak calon ibu kekurangan energi kronis sehingga memperbesar risiko melahirkan anak stunting.

Generasi muda, khususnya remaja putri menjadi sasaran utama sosialisasi stunting karena untuk melahirkan generasi sehat dan bebas stunting, mereka harus punya pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab stunting.

Terkait hal ini, Kemenkominfo sangat mengharapkan kerja sama dan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, khususnya generasi muda untuk bersama-sama mengomunikasikan upaya pencegahan stunting. Hal ini juga untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 “SDM Unggul dan Berkualitas”.

(and_)

Berita Terkait

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Efektivitas Program Stunting di Solo: Kolaborasi dan TI sebagai Kunci Keberhasilan

Cegah Anemia hingga Stunting pada Remaja Putri, 2 Poltekkes Gelar Program Pengembangan Desa Sehat di Gunungkidul

Pemkab Boyolali Pacu Penurunan Angka Stunting, Gandeng Stakeholder Terkait

Kualitas Protein Hewani Pengaruhi Kecerdasan Anak dan Turunkan Stunting

Aksi KKN 140 UNS Mendukung Pencegahan Stunting

Pemerintah Ajak Masyarakat Beri Masukan Penyusunan RUU Kesehatan

Kominfo Gelar Sosialisasi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dan Antisipasi PMK di Sukoharjo

Wujudkan Masyarakat Damai Sejahtera, Kominfo Gelorakan Nilai-nilai Pancasila Dalam Rangka Membina Kebersamaan dan Kepedulian

Kominfo: Masyarakat Diharapkan Senang Hati untuk Divaksin

Bimtek Kominfo, Humas Dituntut Mampu Kelola Relasi Media secara Bijak dan Proaktif

Cegah Judi Online, Kominfo Gencar Lakukan Sosialisasi dan Edukasi

Bintek Pranata Humas, Kominfo Serius Lakukan Pembinaan Kepegawaian Lewat SIMPHONI

Kementerian Kominfo Layani dan Hibur Pemudik di Tenda Mudik Kominfo Rest Area 379A Batang

Sosialisasi Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Jangan jadi Penyebar Hoax!

Google Docs Trouble, Isu Pemblokiran Mencuat

Majukan Tanah Papua, Anak Muda perlu Kolaborasi, Toleransi dan Silaturahmi

Kominfo Ajak Masyarakat Rajut Harmoni Bersatu Membangun Negeri Pascapemilu Damai

Kominfo Ajak Masyarakat Terus Rajut Harmoni dan Jaga Pemilu Damai

Hari Pers Nasional, Ajak Gen-Z Napak Tilas Pemilu 1955-2009

Kementerian Kominfo Ajak Mahasiswa Universitas Jambi Memilih di Hari Kasih Suara

Kominfo Sosialisasikan Pemilu Damai di Universitas Negeri Jambi, Ajak Mahasiswa Jaga Demokrasi

LDII Karanganyar Ajak Generasi Muda Jauhi Narkoba dan Judi Online

UMUKA Ajak Generasi Muda Melek Politik, Gelar Talkshow Suara Gen-Z di Tangan Politisi Muda

Mbak Vivit Tawarkan Visi Pembangunan Pro Generasi Muda

Solo Youth Fest 2023 Dorong Kreativitas Generasi Muda di Era Digitalisasi

5 Strategi Kominfo Cegah Generasi Muda Terjebak TPPO

Dijagokan GMPI Dampingi Ganjar Pranowo, Yaqut Cholil Qoumas Ingin Fokus di Kementerian

Berita Lainnya