KLATEN, solotrust.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret (KKN UNS) mengadakan pelatihan dan pengembangan bank minyak menjadi lilin aromatherapy. Pelatihan ini mengajak para ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Nganjat, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten untuk mengolah minyak sisa penggorengan rumah tangga menjadi produk lebih bernilai. Pelatihan diadakan di balai desa setempat baru-baru ini.
Mahasiswa KKN menjelaskan kepada para ibu anggota PKK, minyak sisa penggorengan atau biasa disebut jelantah dapat menyebabkan berbagai penyakit apabila digunakan berkali-kali. Minyak jelantah termasuk dalam limbah yang dapat mencemari lingkungan. Pembuangan minyak jelantah juga dapat mencemari air dan tanah.
Melalui program pelatihan pembuatan lilin aromatherapy, mahasiswa KKN mengajak para ibu anggota PKK untuk mulai mendaur ulang limbah minyak jelantah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali.
Kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromatherapy berbahan limbah minyak jelantah dilakukan dalam dua bagian,yakni pengumpulan limbah minyak jelantah rumah tangga dan pelatihan pembuatan lilin.
Sepekan sebelum pelatihan, para ibu anggota PKK diimbau untuk mengumpulkan limbah minyak jelantah sisa penggorengan di rumah. Selanjutnya, minyak jelantah diolah menjadi lilin secara bersama dalam kegiatan pelatihan.
Pembuatan lilin aromatherapy berbahan minyak jelantah memerlukan bahan-bahan, seperti minyak jelantah, parafin, fragrance, gelas wadah, dan sumbu lilin. Adapun peralatan dibutuhkan, yakni kompor, panci, dan sendok.
Pembuatan lilin cukup mudah, dimulai dengan memanaskan minyak jelantah yang sudah disaring hingga mendidih kemudian dicampur parafin. Setelah semuanya tercampur, matikan api. Campuran tadi kemudian ditambah fragrance untuk menghasilkan aroma harum, diamkan sebentar dan tuang ke dalam wadah.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama 2,5 jam. Sebelum pelatihan pembuatan lilin, para ibu anggota PKK juga dibekali pelatihan mengenai penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menunjang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih modern di Desa Nganjat.
Pelatihan berlangsung lancar. Para peserta terlihat cukup antusias dalam proses pembuatan lilin aromatherapy.
Dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa KKN UNS berharap para ibu anggota PKK menjadi lebih sadar mengenai dampak limbah minyak jelantah terhadap lingkungan. Hasil pelatihan ini juga dapat menginspirasi mereka untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan potensi yang ada di sekitar sebagai sumber pendapatan.
(and_)