BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Bea Cukai Surakarta melakukan sosialisasi rokok ilegal di Car Free Day (CFD), dipusatkan di Monumen Susu Murni, Minggu (05/03/2023) pagi.
Sosialisasi untuk membangun kesadaran bersama seluruh masyarakat Boyolali terkait rokok ilegal, sehingga pajaknya akan masuk ke pemerintah dan berdampak pada laju pembangunan.
Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Surakarta, Rusli Nur Ahmad mengatakan, terdapat poin poin penting ditekankan saat sosialisasi bertema Gempur Rokok Ilegal.
"Utamanya tentu untuk menekan peredaran rokok ilegal karena sebagaimana kita tahu perang terhadap rokok ilegal ini masih belum berakhir. Peredarannya masih meluas di Indonesia. Utamanya di Boyolali, kami sosialisasikan di sini agar tidak ada peredaran rokok ilegal," jelasnya.
Terkait cukai berupa barang tertentu dengan karakteristik tertentu, menurut Rusli Nur Ahmad, perlu pengendalian konsumsi dan peredarannya perlu diawasi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau pun lingkungan. Barang kena cukai, di antaranya berupa hasil tembakau, etil alkohol, dan minuman mengandung etil alkohol atau minuman keras.
Dia mencontohkan rokok sebagai barang hasil tembakau dan juga menjabarkan ciri ciri rokok ilegal.
"Ciri ciri rokok ilegal ada yang polos tidak ada pita cukai, ada yang bodong tidak dikemas dalam penjualan eceran, ada yang menggunakan pita cukai bekas, ada yang salah peruntukan, ada salah personalisasi, pita cukai digunakan perusahaan tidak seharusnya," beber Rusli Nur Ahmad.
Disinggung mengenai peredaran, pihaknya menyebut ruas jalan tol merupakan peredaran barang tanpa cukai paling banyak ditemukan. Terlebih, Kabupaten Boyolali memiliki anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 32 miliar dari Rp 144 miliar se-Soloraya.
Secara terperinci, besaran DBHCHT Kabupaten Boyolali pada 2022 sebesar Rp32,95 miliar digunakan di bidang kesehatan masyarakat Rp9 miliar atau 27,59 persen, penegakan hukum Rp3,2 miliar atau sepuluh persen, dan kesehatan sebesar Rp20,5 miliar atau 62,41 persen.
Adapun untuk menarik perhatian, panitia mengundang penyanyi asal Kecamatan Musuk, Abah Lala untuk menghibur pengunjung disertai pembagian hadiah. Abah Lala tampil enerjik dengan beberapa lagu andalan, antara lain Ojo Dibandhingke, Gedhe Roso, serta lagu terkenal lainnya yang mampu menghipnotis pengunjung CFD.
Dalam acara itu hadir Bupati Boyolali M Said Hidayat, Wakil Bupati (Wabup) Wahyu Irawan, Sekretaris Daerah (Sekda) Masruri; Ketua TP PKK Desy M Said Hidayat beserta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali. (jaka)
(and_)