REMBANG, solotrust.com - Puluhan warga di salah satu desa Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah melakukan aksi unjuk rasa dengan jalan kaki menuju balai desa setempat.
Dengan membawa sejumlah poster bertuliskan kecaman terhadap ulah oknum pamong desa, mereka juga menuntut pihak pemerintah desa setempat mencopot salah satu perangkat desa, buntut dugaan kasus asusila.
Salah satu tokoh masyarakat desa setempat, Agus Mursidi menjelaskan, aksi dilakukan warga ini buntut dari dugaan kasus asusila dilakukan salah satu oknum perangkat desa setempat.
"Mewakili warga di sini, kami menuntut agar oknum perangkat desa berinisial N ini mengundurkan diri atau diundurkan oleh pihak desa karena tindakan asusila sudah meresahkan warga. Ini juga mencemarkan nama baik desa," jelasnya.
Sementara itu suami N, YD menjelaskan, dugaan kasus perselingkuhan dilakukan sang istri dengan salah satu oknum pegawai sudah berlangsung Februari lalu. Saat itu dirinya mendapati pesan WhatsApp dari istri salah satu oknum pegawai Kecamatan Kragan kepada istrinya, N. YD mengungkap, pesan itu berisi hujatan dan foto syur sang istri.
"19 Februari jam dua lebih lima belas, kemudian saya buka itu HP (handphone) istri saya, itu mendapat cemoohan atau istilah Jawanya blancoan. Saya tunggu sampai pagi, saya tanyai istri saya awalnya tidak mengaku. Saya tunjukkan pesan di HP-nya baru mengakui. Dia melakukan perselingkuhan tiga kali di hotel," terangnya.
Sementara itu, sekretaris desa setempat, Abdul Hakim mengatakan, hasil pertemuan dengan warga yang unjuk rasa, pihak desa akan segera membahasnya.
"Hasil audiensi tadi salah satu tuntutannya N ini diminta mengundurkan diri atau diundurkan diri dari jabatannya. Sementara ini karena kadesnya sedang di luar kota, maka kami akan laporkan nanti dan akan segera kami bahas," pungkasnya. (mn)
(and_)
