SOLO, solotrust.com - Unjuk rasa Soloraya Menggugat diikuti massa Aliansi Solidaritas dan Perlawanan Surakarta (Sodara), ribuan mahasiswa, serta elemen masyarakat di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo, Kamis (08/09/2022), berlangsung cukup panas.
Mereka ingin bertemu Ketua DPRD Solo sejak berada di lokasi pukul 12.30 WIB. Sebelumnya, sejumlah pimpinan fraksi dan wakil ketua DPRD mememui massa, bahkan berdialog di mimbar. Sementara, Wakil Ketua DPRD Solo yang menemui mahasiswa, yakni Sugeng Riyanto dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Taufiquraman dari fraksi Golongan Karya (Golkar), dan Achmad Sapari dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Namun, massa tetap ngotot bertemu ketua DPRD Solo. Salah satu Wakil Ketua DPRD, Achmad Sapari beralasan belum hadirnya ketua DPRD Solo saat situasi panas itu lantaran sedang ada kesibukan.
"Rekan-rekan, adik-adik mahasiwa tetap menginginkan ketua DPRD, ketua sedang tidak ada di tempat. Saat itu kami menyampaikan, kami siap menandatangani apa pun yang dimintai mahasiswa, tetapi sekali lagi adik-adik ngotot minta ketemu ketua DPRD," katanya saat berlangsung aksi.
Wakil Ketua DPRD lain, Taufiqurahman menjelaskan, hadirnya sejumlah wakil ketua sebenarnya sudah cukup mewakili pimpinan yang belum hadir kala itu.
"Kami tidak bisa memaksa ketua kami untuk ikut hadir di sini. Sebenarnya kami ini sudah representasi dari DPRD karena wakil ketua dan fraksi ada semua," timpalnya.
Massa aksi pun terlibat negosiasi dengan sejumlah pimpinan dan dimediasi pihak kepolisian. Mereka tetap bersikukuh bertemu ketua DPRD Solo untuk menandatangani tuntutan.
Mereka juga mendesak memasuki gedung DPRD dan nyaris menimbulkan kericuhan. Massa terus merapatkan barisan di depan gerbang kantor DPRD.
Setelahnya, keinginan massa aksi terkabul. Ketua DPRD Budi Prasetyo menemui massa aksi jelang demontrasi usai. Ia juga menandatangani tuntutan massa.
Usai menemui massa aksi, Budi Prasetyo menegaskan akan segera menyampaikan tuntutan mahasiswa ke DPR RI dan presiden.
"Ini akan kami teruskan ke kawan DPR RI dan presiden," janjinya.
Budi Prasetyo juga menyampaikan responsnya dengan menggunakan mikrofon untuk menenangkan massa aksi yang menyemut di Jalan Adi Sucipto.
"Iya jelas pasti akan kami serahkan ke pusat," ucap dia.
Usai berhasil menemui ketua DPRD, situasi mulai mendingin. Massa aksi membubarkan diri tak lama setelahnya. Tidak ada kericuhan berarti selama aksi unjuk rasa berlangsung hingga pukul 14.30 WIB.
"Tentunya tadi diterima langsung ketua fraksi dan ketua DPRD. Tentunya apa yang menjadi tuntutan dan nota kesepahaman semuanya kedua belah pihak menandatangani, apa yang menjadi aspirasi tuntutan daripada mahasiswa sudah diterima rekan-rekan DPRD Kota Solo," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal usai aksi.
"Alhamdulillah semua berjalan dengan kondusif, semua berjalan dengan baik," pungkasnya.
Dalam demontrasi kali ini, massa aksi menyampaikan empat tuntutan, yakni;
1. Mencabut dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
2. Menuntut pemerintah mencabut pasal-pasal karet dalam Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP),
3. Menunda Proyek Strategis Nasional (PSN)
4. Mendesak pemerintah mengendalikan harga bahan pokok.
(dks)
(and_)