BOYOLALI, solotrust.com - Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Slamet Riyadi Kelompok 28 Program Studi Akuntansi, Stefani Damayanti didampingi dewan pembimbing lapangan, Sumaryanto mengadakan program kerja (Proker) pembuatan lilin aromaterapi.
Dalam acara yang digelar di Dukuh Canden, Kelurahan Sambi, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Stefani Damayanti juga menyosialisasikan cara menentukan harga jual secara sederhana dengan sasaran ibu-ibu RT 06 dan RT 07.
Kegiatan ini diadakan pada Minggu, 30 Juli 2023 di halaman rumah salah seorang warga Dukuh Canden RT 07. Kegiatan proker diadakan Stefani Damayanti bertujuan untuk memberikan pengalaman tentang bagaimana cara membuat lilin aromaterapi secara mandiri di rumah.
Lilin aromaterapi dengan aroma lavender, lemon grass, cinnamon memiliki manfaat untuk membantu menenangkan pikiran, memperbaiki konsentrasi, meningkatkan mood, dan mengurangi stres.
Lilin aromaterapi disarankan hanya dinyalakan dalam waktu tiga jam. Jika lebih dari waktu itu, lilin aromaterapi dapat menimbulkan masalah pernapasan dikarenakan dari asap pembakaran sumbu lilin.
Selain pembuatan lilin aromaterapi, Stefani Damayanti juga memberikan ilmunya mengenai menentukan harga jual dengan cara sederhana, yakni menghitung biaya tetap dan biaya variabel lalu menetapkan berapa persen laba yang ingin diperoleh.
Alat dan bahan diperlukan untuk membuat lilin aromaterapi, yakni (1) serbuk lilin atau palm wax; (2) essential oil; (3) benang kasur atau sumbu lilin; (4) kayu pegangan atau stick holder; (5) panci, sendok, dan mug stainless steel; (6) gelas kaca kecil; serta (7) timbangan.
Cara membuat lilin aromaterapi adalah sebagai berikut: (1) Lelehkan 50 gram serbuk lilin dengan teknik mengetim. (2) Tambahkan 5 mililiter essential oil, lalu diaduk rata. (3) Siapkan gelas kaca kecil dan sumbu menggunakan stick holder agar sumbu tetap berada di tengah. (4) Tuangkan lelehan serbuk lilin dan tunggu sampai mengeras kurang lebih satu jam. (5) Lilin aromaterapi siap dipakai.
“Ibu-ibu mengikuti proses pembuatan lilin aromaterapi dan mendengarkan penjelasan tentang menentukan harga jual dengan penuh antusias dan memerhatikan dengan seksama,” ungkap Stefani Damayanti.
Kegiatan dari program kerja ini mendapatkan respons positif dari ibu-ibu Dukuh Canden RT 06 dan RT 07. Beberapa di antara mereka bertanya tentang bahan alami atau alternatif apa yang dapat digunakan untuk membuat lilin aromaterapi. Pasalnya, ada beberapa bahan sulit didapatkan di Dukuh Canden, Kecamatan Sambi.
Bahan alternatif dapat digunakan untuk membuat lilin aromaterapi dengan bahan alami, yakni (1) garam kristal; (2) air bersih; (3) minyak goreng; (4) minyak kayu putih; (5) jeruk nipis, kayu manis, dan cengkeh; (6) gelas minum, sumbu lilin, dan tempat sumbu lilin.
Cara pembuatan lilin aromaterapi dengan bahan alami ini sangatlah mudah, yakni dengan cara: (1) Masukkan tiga sendok makan garam kristal ke dalam gelas; (2) Masukkan irisan satu buah jeruk nipis, sedikit kayu manis dan cengkeh; (3) Tuang air bersih sampai memenuhi irisan jeruk nipis, tambahkan minyak goreng dan minyak kayu putiih; (4) Terakhir, tambahkan sumbu lilin; (5) Tempat sumbu lilin terbuat dari mika bekas dibentuk bulat, lalu tengahnya dilubangi kecil.
Lilin aromaterapi dengan bahan alami cengkeh berfungsi untuk aroma penangkal serangga, sedangkan manfaat dari kayu manis agar aroma segar dan wangi. Sementara manfaat dari minyak goreng agar sumbu lilin tetap awet.
(and_)