Ekonomi & Bisnis

UMK Rendah, KSPN bakal Demo ke Semarang

Ekonomi & Bisnis

29 November 2023 13:53 WIB

Ketua Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional Boyolali, Wahono

BOYOLALI, solotrust.com - Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (KSPN) bakal datang ke Semarang untuk melakukan unjuk rasa dengan ribuan buruh. Aksi ini dalam rangka menuntut kenaikan upah minimun kabupaten/kota (UMK).

KSPN Boyolali mengusulkan angka upah minimun kabupaten setempat sebesar Rp3.258.213, sesuai dengan survei kebutuhan hidup layak (KHL). Hal ini disampaikan Ketua Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional Boyolali, Wahono saat ditemui di kantornya, Rabu (29/11/2023).



Ia menegaskan, ada beberapa daerah di Indonesia bupati atau wali kotanya mengusulkan UMK 2024 tidak sesuai PP 51/2023 seperti Kabupaten Bekasi dan Subang. Kabupaten Bekasi mengusulkan kenaikan UMK sebesar 12,33 persen, sedangkan Kabupaten Bekasi naik 13,99 persen.

“Mereka mengusulkan di atas PP. Kalau pakai formula PP, kisaran kenaikan UMK maksimal sepuluh persen itu tidak ada untuk saat ini,” kata Wahono.

Terkait itu, Kesatuan Serikat Pekerja Nasional akan menyampaikan usulan UMK Boyolali sesuai survei KHL dilakukan KSPN ke gubernur. UMK Boyolali sendiri saat ini masih terbilang rendah. Dihitung berdasarkan UMK 2023 dengan KHL, ada selisih lebih dari Rp1 juta.

“Kami menghendaki minimal kenaikan UMK bisa di atas PP 51/2023. Kalau di Boyolali masih sama dengan PP, hanya alfanya tertinggi. Itu sesuai regulasi, tapi sebenarnya saya berharap bupati berani mengambil langkah sesuai dengan kesejahteraan buruh,” ungkap Wahono.

Disebutkan, usulan bupati Boyolali saat ini hanya sesuai PP 51/2023 dengan alfa 0,3.

“UMK yang diusulkan bupati ke gubernur itu biasa saja, hanya meneruskan angka yang ada. Sebetulnya kami berharap bupati melihat kebutuhan riil buruh di Boyolali yang telah kami survei,” tegasnya.

Jumlah itu, diutarakan Wahono merupakan KHL lajang di Boyolali, belum buruh berkeluarga. Sementara untuk hidup rill buruh saat ini di angka Rp3.256, 317.

“Seharusnya pemerintah memiliki pedoman menetapkan upah pada 2024 mendatang. Jadi kalau saya boleh berkata bahwa pedoman hidup layak itu pada 2015 sudah hilang,” kata dia.

Diungkapkan, tren upah tersebut selalu naik dari 2005 hingga 2014. Setelah itu kenaikan upah hanya sekira lima hingga sepuluh persen.

“Jadi kalau begitu tentu tidak adil, jelas kenaikannya hanya lima sampai sepuluh persen saja, padahal pada 2005 sampai 2014 selalu naik. Dalam waktu dekat KSPN akan datang ke Semarang untuk melakukan unjuk rasa dengan ribuan buruh,” pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Pusat Jogging Baru di STC Pringgondani: UMKM Lokal Jadi Magnet Warga Wonogiri

Jasa Raharja Dampingi UMKM Binaan di Ajang INACRAFT 2025, Dukung Promosi hingga Pasar Global

UMKM Solo Desak Evaluasi Program MBG: Kapasitas Dapur, Keamanan Pangan, dan Standarisasi Halal

150 Pelaku UMKM Karanganyar Terima Bantuan Modal dari BAZNAS

Pengabdian Masyarakat di Karanganyar: BEM UNSA Dukung Pembangunan Desa Beruk dan Pengembangan Potensi Warga

Penarikan KKN Aksara UMKLA di Desa Jimbung: Kolaborasi Digitalisasi untuk Kemajuan Desa

Pertamina Kembangkan 4 Terobosan Teknologi Rendah Karbon, Dukung Swasembada Energi

Kopi Decaf, Pilihan Aman Kopi Rendah Kafein

KAI Sediakan Tarif Rendah untuk Periode Pascalebaran, Tiket Tersedia Banyak

Getuk Porang, Camilan Rendah Kalori yang Bikin Ketagihan

Mulai Bulan Depan, Thailand Izinkan Masuk Pelancong dari 10 Negara Berisiko Rendah

Kisah Perjalanan San ATEEZ Menjadi Seorang Penyanyi, Sang Ayah Ingatkan untuk Selalu Rendah Hati

Apindo dan KSPN Boyolali Tolak Program Tapera

Kementerian PUPR Lanjutkan Penataan KSPN Borobudur Tahap 2

Peringati May Day, Buruh Boyolali Senam Massal hingga Bagi-bagi Hadiah

Bea Cukai Surakarta dan Pemkab Boyolali Musnahkan 12 Juta Batang Rokok Ilegal dan Ratusan Botol Miras

Tempat Ibadah dan Lembaga Pendidikan Keagamaan di Boyolali Terima Bantuan Hibah Rp1,5 Miliar

Pasokan Tak Stabil, Harga Cabai di Pasar Tradisional Boyolali Fluktuatif

Ketua KONI Boyolali Terpilih bakal Diskusikan Olahraga

Museum Raden Hamong Wardoyo, Destinasi Edukasi Sejarah di Boyolali

Warga Desa Krasak Boyolali Lestarikan Tradisi Wiwit Jelang Panen Padi

Bupati Pati Sudewo Batalkan Tarif PBB P2 250%, Demo Tetap Lanjut

Digitalisasi MBG, Solusi Atasi Stunting dan Bonus Demografi

Wali Kota Semarang Terima Permohonan Maaf 5 Mahasiswa Terlibat Kerusuhan May Day

Ribuan Driver Ojol bakal Demo Besok dan Matikan Aplikasi 24 Jam

Pemilu 2029, Partai Demokrat Boyolali Targetkan 5 Kursi Legislatif di Setiap Dapil

Pesantren Kilat Demokrasi, Upaya Kenalkan Pemilu Sejak Dini

Apindo dan KSPN Boyolali Tolak Program Tapera

May Day, Ribuan Buruh di Boyolali Senam Bersama

Peringati May Day, Buruh Boyolali Senam Massal hingga Bagi-bagi Hadiah

KSPN Boyolali Minta Permenaker No 2 Tahun 2022 Tak Direvisi, tapi Dicabut

Tolak Permenaker JHT, Buruh di Boyolali Geruduk Kantor Dewan

Bertemu Eros Djarot, Piyu Merinding

Peringati Hari Batik Nasional, HARRIS Sentraland Semarang Gelar Membatik Motif Semarangan

Jasa Raharja Dorong Konsistensi Layanan Publik dan Edukasi Keselamatan Berkualitas di Samsat Kota Semarang

Hotel Ciputra Semarang Gelar Rangkaian Acara Its All About You

Kemenag Kampanyekan Gasnikah di Semarang, Lindungi Perempuan dan Anak serta Penguatan Ketahanan Bangsa

Menag Kampanye Gerakan Sadar Pencatatan Nikah di Semarang

BAIC Hadirkan Rangkaian Kendaraan SUV Modern di GIIAS Semarang

Peringati May Day, Buruh Boyolali Senam Massal hingga Bagi-bagi Hadiah

Berita Lainnya