Hard News

Sejarah Agama Islam di Semarang Perlu Dibukukan dan Divisualisasikan

Jateng & DIY

6 Maret 2024 17:05 WIB

Wali Kota Semarang, Hevarita Gunaryanti Rahayu saat ziarah ke makam Ki Ageng Pandanaran di kawasan Mugas, Kota Semarang, Rabu (06/03/2024)

SEMARANG, solotrust.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menginisiasi agar sejarah Kota Semarang dan perkembangan agama Islam di Ibu Kota Jawa Tengah bisa dibukukan dan atau divisualisasikan sebagai bahan edukasi sejarah anak-anak.

Hal ini disampaikan Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu usai melakukan ziarah ke makam para ulama Kota Semarang dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-477 Kota Semarang dan menjelang Ramadan, Rabu (06/03/2024).



Hevearita Gunaryanti Rahayu ingin membukukan cerita sejarah Semarang melibatkan para ulama, sejarawan, budayawan, dan tokoh lain di Kota Lumpia.

"Saya sudah nyuwun Kiai Anasom. Beliau ini ahlinya yang tahu sejarah dan para ulama Kota Semarang. Ini yang harus kita eksplorasi karena merupakan bagian dari sejarah masa lalu, sekaligus bagian dari sejarah Kota Semarang," kata dia.

Menurut wali kota, pembuatan buku atau visualisasi video bisa mendapatkan gambaran terkait sejarah masa lalu.

"Pembuatan buku atau dalam visual, kita akan ketemu benang merah sejarah masa lalu. Mungkin dengan Kerajaan Mataram atau Kerajaan Demak, jadi tidak ada yang putus. Mungkin juga bisa nyambung dengan wilayah atau kabupaten lain karena kemarin Pak Ngesti, Bupati Semarang juga ziarah ke sini," sebutnya.

Adapun untuk mengenalkan sejarah Kota Semarang kepada generasi penerus dan pelajar, Mbak Ita juga ingin melibatkan anak-anak untuk ikut dalam prosesi ziarah yang kerap dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

"Jangan hanya kita saja yang sudah rutin. Justru kita harus memberikan edukasi, sosialisasi kepada generasi muda. Minimal anak-anak tahu sejarah Kota Semarang," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, KH Anasom mengatakan, membuat buku sejarah Kota Semarang dan perkembangan Islam perlu adanya tim yang dibentuk dari berbagai unsur.

"Itu memang perlu tim yang melibatkan sejarawan, ada kajian terkait sejarah, antropologi, dan arkeologi, di samping juga tokoh agama," kata Kiai Anasom.

Menurutnya, dengan adanya biografi ulama dan tokoh di Kota Semarang bisa memperkenalkan sejarah dan perkembangan Islam.

"Besok ini kan hari jadi Kota Semarang ke-477 tahun. Artinya hampir lima abad Kota Semarang berdir, sudah banyak sekali tokoh maupun ulama berjasa di Kota Semarang," ucap Kiai Anasom.

"Setiap abad ada ulama, tokoh yang terus mengembangkan di Kota Semarang. Ini yang perlu kita kaji," tambah dia.

Beberapa tahun lalu, Kiai Anasom bahkan pernah berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibsbudpar) menggali situs dan tokoh penting di Kota Semarang.

"Ini memang kan bagus sekali kalau ditulis. Kalau ditulis sejarah bisa dibaca siswa sekolah maupun madrasah," jelasnya.

Adanya pembuatan buku, menurut Kiai Anasom, bisa mengenal tokoh lokal Kota Semarang sejak dari pemerintah di zaman kerjaan, zaman perubahan ke Indonesia merdeka, hingga saat ini.

"Banyaknya tokoh kemudian bisa dibuat ensiklopedi tokoh Kota Semarang. Saya kira itu bisa jadi sumber atau media untuk pendidikan anak di Kota Semarang," tukasnya. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Ramadan, Noormans Hotel Semarang Sajikan Menu Spesial Busanova

Bukti Komitmen Pengelolaan Lingkungan, Hattrick Pencapaian Proper Emas PLN Indonesia Power UBP Semarang

Ramadan, Aston Inn Pandanaran Semarang Hadirkan Paket Buka Puasa Istimewa di Rofftop

Front One HK Semarang dan ZC Multimedia Hadirkan Pameran Lukisan Eksentrik

Pakar Hukum Soal Sikap Politik Megawati Larang Kepala Daerah dari PDIP Tak Ikut Retreat

Tak Ikut Retret, Agustina Wilujeng Pilih Urus Sampah dan Banjir Semarang

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Rakernas BEM SI ke-17, Wali Kota Semarang Komitmen Dukung Kegiatan Mahasiswa

Mbak Ita Jadi Orangtua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB SMA Semarang

Mbak Ita Hadiri Tasyakuran Pindahan Kantor PKB Kota Semarang, Jadi Ajang Silaturahmi

Pemkot Semarang Gelar Townhall Muda Fest

Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita Sambangi Kantor DPD Golkar

Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah Tawarkan Keindahan dan Warisan Budaya Kota Solo

Monumen Kresek, Tawarkan Keindahan Alam dan Wisata Sejarah Tragedi PKI di Madiun

5 Novel yang Wajib Dibaca, dari Sejarah Indonesia hingga Dunia Sihir

Lawang Ombo, Saksi Sejarah Perdagangan Candu di Masa Lalu

Lawang Sewu, Wisata Sejarah Semarang yang Kaya Cerita

Lokananta, Spot Wisata Hits Kaya Sejarah dengan Keindahan Karyanya

Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Pondok Pesantren

Penyuluh Jateng Raih Terbaik 1 Kategori Penguatan Moderasi Beragama dan Kesehatan Masyarakat

PAI Award 2024 Tingkat Nasional Resmi Dibuka, 8 Penyuluh Agama Islam Jateng Siap Berkompetisi

Ki Ageng Singoprono, Sosok Sederhana Penyebar Agama Islam di Boyolali

Askab PSSI Karanganyar Siapkan Pendaftaran Ketum, Sejumlah Nama Tokoh Muncul

Harganas 2022, 12 Tokoh Terima Penghargaan Satyalencana Wira Karya

Sambut Ramadan, Tokoh Agama dan Masyarakat Silaturahmi Jaga Toleransi

Puncak Peringatan Hari Ibu 2021, BPKK PKS Solo Gelar Silaturahmi Tokoh Perempuan

Aktor Anupam Tripathi Ceritakan Persiapannya Perankan Tokoh Ali, Pekerja Migran Asal Pakistan dalam Serial Squid Game

Siapa di Balik Aksi Teror terhadap Tokoh Agama?

Berita Lainnya