Hard News

Bawaslu Kota Semarang Apresiasi Peran Penting Perempuan dalam Pemilihan Serentak 2024

Sosial dan Politik

22 April 2025 10:46 WIB

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang menggelar kegiatan Rapat Evaluasi dan Publikasi Kinerja dengan tema Refleksi Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Pemilihan Serentak 2024, Senin (21/04/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

SEMARANG, solotrust.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang menggelar kegiatan Rapat Evaluasi dan Publikasi Kinerja dengan tema Refleksi Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Pemilihan Serentak 2024, Senin (21/04/2025).

Hadir sebagai narasumber Guru Besar Bidang Ilmu Perundang-undangan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Lita Tyesta ALW, anggota Bawaslu Kota Semarang Maria Goreti Jutari RH, dan anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Diana Ariyanti sebagai keynote speaker.



Kegiatan ini turut mengundang berbagai pihak, antara lain Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, organisasi masyarakat, organisasi mahasiswa, kelompok disabilitas, dan media.

Anggota Bawaslu Kota Semarang, V Silvania Susanti, mengatakan kegiatan ini bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2025. Di balik keberhasilan pemilihan serentak 2024 di Kota Semarang, ada kontribusi besar perempuan.

“Pemilihan 2024 menjadi momentum besar dalam perjalanan demokrasi bangsa, khususnya di Kota Semarang. Ya dalam setiap prosesnya kita menyaksikan bagaimana perempuan mengambil peran penting dan juga strategis, baik sebagai penyelenggara, pengawas, peserta, pemilih aktif, hingga sebagai penggerak partisipasi masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Silva menjelaskan pada pemilihan 2024 ada sebanyak 1.134 perempuan pengawas dari tingkat kota sampai pengawas tempat pemungutan suara (TPS). Di tingkat kota ada tiga anggota perempuan, 17 perempuan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan, 64 Panwaslu Kelurahan, dan di tingkat TPS ada 1.050 pengawas TPS perempuan. Jumlah ini menunjukkan lebih dari 30 persen keterwakilan perempuan menjadi pengawas pemilihan umum (Pemilu) di Kota Semarang.

Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Diana Ariyanti mengapresiasi peran perempuan dalam keberhasilan penyelenggaraan pemilihan serentak 2024, khususnya di Kota Semarang.

“Pada pemilihan serentak 2024, Mahkamah Konstitusi menerima 310 perkara perselisihan hasil pemilu dengan 40 kasus lanjut ke tahap pembuktian dan 14 daerah diwajibkan mengulang pemungutan suara di seluruh TPS. Jawa Tengah termasuk wilayah aman, termasuk Kota Semarang dan tidak harus menggelar pemungutan suara ulang,” ucapnya.

Selanjutnya, Diana Ariyanti menambahkan dalam dinamika ini, refleksi atas peran perempuan menjadi penting. Tak hanya dari sisi keterwakilan politik, namun juga dalam pengawasan, pengambilan keputusan, dan partisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Lita Tyesta ALW dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya peran perempuan di ranah politik agar dapat mendorong adanya kebijakan berprespektif perempuan. Selain itu juga mengajak perempuan untuk memiliki keberanian serta kecakapan agar tak mudah dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.

“Pentingnya partisipasi perempuan juga agar dapat mewujudkan sistem politik lebih baik, lebih adil, dan lebih responsif terhadap kebutuhan seluruh lapisan masyarakat,” tambah dia.

Anggota Bawaslu Kota Semarang, Maria Goreti Jutari RH, mengutarakan demokrasi sejati membutuhkan keberagaman suara, termasuk perempuan. Kalangan perempuan tak lagi hanya sebagai objek dalam proses politik, namun sudah menjadi subjek yang memiliki andil nyata dalam menjaga integritas dan kualitas pemilu.

“Secara umum perempuan menunjukkan keterlibatan signifikan dalam pemilihan di Kota Semarang. Kami berharap partisipasi politik perempuan ke depannya akan semakin baik dan dapat mendorong kesetaraan gender dalam seluruh aspek kehidupan politik dan pemerintahan,” bilangnya.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu Kota Semarang tak hanya ingin mengevaluasi capaian dan tantangan dihadapi, namun juga memberikan ruang refleksi, sejauh mana peran perempuan telah diakui dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pemilihan serentak 2024.

Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi forum produktif, membangun, dan menginspirasi semua pihak untuk menyuarakan dan mewujudkan semangat kesetaraan gender dalam demokrasi Indonesia.

(and_)