Hard News

Dampak Perubahan Iklim pada Kemarau, Begini Kata Peneliti Klimatologi

Nasional

19 Mei 2025 16:07 WIB

Ilustrasi (Dok. Pixabay/ELG21)

Solotrust.com – Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang musim kemarau 2025 dimulai April-Juni dengan puncak Agustus di sebagian besar wilayah Indonesia, nyatanya fenomena hujan masih sering turun.

Peneliti Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, menjelaskan meski angin timuran penanda kemarau sudah terasa, reduksi curah hujan signifikan belum terjadi. Sempat panas di awal Mei, Jawa kembali hujan, indikasi gangguan intramusiman.



Gelombang atmosfer seperti Rossby yang aktif mingguan membawa hujan saat aktif. Laut menghangat, terutama Laut Arafura memicu badai tropis hingga Selatan Jawa.

Di Samudra Hindia (SETIO), tekanan rendah dan bibit badai memicu awan hujan, diperkuat suhu Laut Jawa naik satu derajat Celcius. Pertemuan angin timuran dan angin Barat dari badai di SETIO juga memicu hujan di Sumatra dan Jawa.

Diprediksi hujan di Jawa minim akhir Mei-Juni, namun berpotensi naik lagi Juli. Erma Yulihastin menekankan, fenomena ini bukan sekadar cuaca biasa, melainkan dampak perubahan iklim yang menggeser dan mengubah sifat musim. Pemanasan laut di SETIO berpengaruh besar.

Tren 32 tahun terakhir menunjukkan musim hujan lebih panjang dan kemarau lebih pendek. ‘Kemarau basah’ ini bisa jadi manifestasi perubahan iklim, mengaburkan batas antarmusim dan menuntut kewaspadaan serta adaptasi. (Annabatista Bria)

*) Sumber

(and_)

Berita Terkait

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Ancam Kesehatan

BMKG Ingatkan Ancaman Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan Nasional

Hadapi Perubahan Iklim, Indonesia Dorong Pengamatan Sistem Kebumian secara Sistematis

Hadapi Perubahan Iklim, BMKG Tekankan Pentingnya Data Kelautan yang Akurat dan Andal

BMKG Kembali Ingatkan Dahsyatnya Dampak Perubahan Iklim

BMKG Sebut Perubahan Iklim dan Krisis Air jadi Ancaman Serius Seluruh Negara

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, meski Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau

BPBD Bantul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan Akibat Kemarau Panjang

Siapkan Siswa Tangguh dan Tanggap Bencana, SMKN 1 Plupuh Latihan Bersama Damkar

Debit Air Kecil, PDAM Temanggung Pasok Air Bersih di Beberapa Titik

Kemarau Panjang Bawa Berkah Perajin Genting, Proses Pengeringan Lebih Cepat

Fenomena Kemarau di Waduk Gajah Mungkur, Muncul Makam Kuno hingga Padang Rumput

Tornado Rancaekek: Badai Tornado Pertama di Indonesia, Mirip Kejadian di AS

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Sebut Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia

Tangani Banjir di Beberapa Wilayah, Pemerintah Terjunkan Tenaga Kebencanaan dan Salurkan Bantuan

Waspadai Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng dan DIY, BMKG Ingatkan Potensi Bencana

Waspadai Bencana Hidrometeorologi, La Nina Berlangsung hingga April 2025

Masuk Musim Penghujan, Awas Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

Berita Lainnya