Hard News

Twitter dan Facebook Blokir Donald Trump, Ini Alasannya!

Sosial dan Politik

7 Januari 2021 16:59 WIB

Presiden AS Donald Trump (Foto: The Sun/AP:Associated Press)

Solotrust.com - Akun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diblokir Twitter dan Facebook usai memposting pernyataan ke para pendukungnya yang menyerbu Capitol AS.

Dalam pesannya di media sosial, Trump menuliskan kalimat “Aku mencintaimu” sebelum meminta para pendukungnya pulang. Presiden AS lagi-lagi juga mengutarakan klaim tak berdasar tentang kecurangan pemilu.



Terkait pemblokiran itu, pihak Twitter mengatakan diperlukan penghapusan tiga tweet karena telah terjadi pelanggaran berat terhadap kebijakan integritas perusahaan. Akun presiden akan dikunci permanen jika tweet tidak segera dihapus.

Disebutkan pula, jika dia melanggar kebijakan Twitter lagi, pihak perusahaan dapat menangguhkan akun @realDonaldTrump secara permanen.

Itu artinya hari-hari Donald Trump berselancar di Twitter tinggal menunggu hitungan waktu. Sang presiden dikenal tidak begitu memerhatikan pedoman komunitas Twitter.

Sementara itu, Facebook memblokir Trump selama 24 jam. Senada, YouTube pun tak ketinggalan, platform ini langsung menghapus video unggahan Donald Trump.

“Kami menghapusnya karena kami yakin hal itu akan memberikan kontribusi daripada mengurangi risiko kekerasan yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan Facebook, dikutip dari BBC, Kamis (07/01/2021).

Sebelumnya, para pendukung Trump menyerbu gedung pemerintah AS dan terlibat bentrok dengan polisi. Aksi itu menyebabkan seorang wanita tewas.

Tindakan kekerasan para pendukung Trump sempat menghentikan proses pengesahan Joe Biden sebagai presiden AS berikutnya. Di ruang parlemen, Partai Republik menantang sertifikasi hasil pemilihan pada November 2020 lalu.

Sebelum aksi kekerasan terjadi, Presiden Trump mengatakan kepada para pendukungnya di National Mall, Washington bahwa pemilu telah dicurangi.

Beberapa jam kemudian, ketika aksi kekerasan meningkat di dalam dan di luar Capitol AS, Trump muncul dalam sebuah tayangan video dan kembali menyatakan klaim palsu tersebut. Presiden juga mengatakan kepada para pedemo, dia mencintai mereka dan menyebutnya sebagai patriot.

YouTube menyatakan telah menghapus video itu lantaran dianggap telah melanggar kebijakan menyebarkan kebohongan pemilu.

Sementara Twitter awalnya tidak menghapus video tersebut, melainkan hanya memblokir kemampuan untuk me-retweet, menyukai dan mengomentari, serta tweet lainnya. Akhirnya, platform media sosial berlogo burung biru ini pun menghapusnya dan memblokir akun presiden.

“Kami telah secara signifikan membatasi keterlibatan dengan tweet yang diberi label di bawah Kebijakan Integritas Sipil kami karena risiko kekerasan,” kata pihak Twitter dalam pernyataannya.

Di lain pihak, Facebook menyebut aksi kekerasan di Capitol AS hari ini adalah aib.

“Kami melarang hasutan dan seruan untuk melakukan kekerasan di platform kami. Kami secara aktif meninjau dan menghapus konten apa pun yang melanggar aturan ini,” tegas pihak perusahaan.

Facebook juga mengatakan saat ini tengah berusaha mencari dan menghapus konten berisi hasutan atau seruan dukungan terhadap penyerbuan Capitol Hill.

Sementara YouTube sudah memiliki kebijakan untuk menghapus hoax alias berita palsu tentang tuduhan penipuan pemilu tak berdasar yang dilontarkan Trump. (and)

(redaksi)

Berita Terkait

Elon Musk Ganti Logo Burung Twitter jadi X

Luncurkan Threads, Meta Siap Kalahkan Twitter

Elon Musk Siap Mundur dari CEO Twitter Jika Temukan Pengganti yang "Bodoh"

Elon Musk PHK Massal Karyawan Twitter

Twitter Siapkan Fitur Edit untuk Pengguna Premium

Twitter Rambah Dunia Podcast

50 Anak Terpaksa Ajukan Izin Nikah Dini, Mayoritas Gegara Kencan via Facebook

TNI Gadungan Asal Sukoharjo Ditangkap di Klaten, Tawarkan Senpi Lewat Facebook

Siswa Ini Tolak Corat-Coret Seragam Sekolah Saat Lulus Sekolah

Miris! Anak Sibuk, Ibu Dititipkan di Rumah Lansia

WhatsApp, Instagram dan Facebook Sempat Down, Netizen Banjiri Twitter

Pria Ini Heran, Uang Dipegang Istri Mendadak Bisa Beli Rumah dan Mobil

Menkomdigi Desak Himpunan Bank Milik Negara Blokir Rekening Terkait Judi Online

Kudeta Myanmar: Usai Facebook, Militer Blokir Twitter dan Instagram

Kudeta Myanmar: Militer Blokir Facebook Demi Stabilitas

TikTok Kecewa AS Blokir Aplikasinya Mulai Besok

Cerita Kaesang Pangarep Mau Belanja Malah Diblokir Akun Olshop

Kominfo Segera Blokir IMEI Ponsel Ilegal (BM)

Joe Biden Mundur dari Pilpres AS, Trump Lontarkan Sindiran Tak Layak Jadi Presiden

Joe Biden Mengundurkan Diri dari Pencalonan Kembali sebagai Presiden Amerika Serikat

Sempat Dilarang Trump, Biden Izinkan TikTok dan WeChat Beroperasi di AS

Kerusuhan Capitol AS, Seorang Polisi Meninggal Usai Bentrok dengan Demonstran

Trump Larang Alipay dan 7 Aplikasi China Lainnya

Politikus Senior Republik Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Biden

Kerusuhan Capitol AS, Seorang Polisi Meninggal Usai Bentrok dengan Demonstran

Berita Lainnya