SOLO, solotrust.com - Peran dan tugas guru Bimbingan Konseling (BK) dihadapkan dengan tantangan yang berbeda seiring perkembangan zaman abad 21 terutama dengan pesatnya teknologi digital.
Hal tersebut dibahas dalam Diskusi Ilmiah yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo di Studio Mini yang dilaksanakan secara daring, Rabu (19/1).
"Saat ini pendidikan di Indonesia sedang dihadapkan pada sebuah fenomena yang luar biasa yaitu digitalisasi, tantangan abad 21, dan creativity and innovation," ujar Ketua Prodi BK Unisri, Ahmad Jawandi.
Salah satu narasumber, Dekan FKIP sekaligus Ketua Program Studi BK. Sri Hartini menjelaskan bahwa BK adalah sebuah bidang yang sangat menarik.
"Peran dan tugas guru BK dibandingkan dengan guru kelas, yaitu memiliki tugas yang berbeda, tetapi harus saling mengisi, berkaitan dan melengkapi. Di abad 21 ini, ditandai dengan pesatnya digitalisasi dan guru BK harus mengikuti perkembangannya," papar Sri Hartini.
Narasumber lain, alumni prodi BK Unisri sekaligus guru dari Homeschooling Kak Seto, Agnes memaparkan pentingnya mahasiswa calon guru BK dalam meningkatkan keahlian.
"Karena menghadapi era milenial itu menyenangkan dan membingungkan. Sebagai contoh anak-anak jaman sekarang pengennya serba instan dan tugas guru BK harus mengayomi dan merangkulnya," jelas Agnes.
Sedangkan Ketua HMPS Bimbingan dan Konseling Unisri Gabriel Levi menambahkan teknologi dan digitalisasi itu semakin nyata.
"Sebagai mahasiswa apa yang sedang kita kerjakan dan pelajari, harus benar- benar kita geluti karena nantinya akan berguna di dunia kerja," terangnya.
Ketua pelaksana kegiatan Yunika Kusumardani menyampaikan, kegiatan bertajuk "Diskusi Ilmiah: Perkembangan Bimbingan dan Konseling Abad 21" tersebut diikuti oleh anggota HMPS BK dan juga mahasiswa aktif prodi Bimbingan dan Konseling Unisri.
"Tujuan dari kegiatan ini untuk menyelesaikan atau merencanakan sebuah permasalahan yang sedang dihadapi dalam perkembangan bimbingan dan konseling serta menambah wawasan, ilmu pengetahuan serta pemahaman terhadap realitas tertentu. Dalam diskusi ini juga dapat melatih seseorang untuk berbicara dihadapan kelompok dan belajar menjadi pendengar yang baik," kata Yunika. (rum)
(zend)