BLORA, solotrust.com - Sejumlah siswa dari SMAN 1 Blora membuat inovasi dalam menangani persoalan sampah di lingkungan sekitar, terutama sampah anorganik yang sulit terurai.
Mereka membuat aplikasi bernama Kang Rosdi, singkatan dari tukang rosok digital. Aplikasi ini mampu menghubungkan antara penjual sampah dengan pembeli sampah, sesuai jenis barang, kategori, harga, hingga lokasi keberadaan sampah.
Salah seorang siswa, Vicky Irza mengatakan tujuan pembuatan aplikasi ini untuk memudahkan tukang rosok alias pembeli sampah mendapatkan sampah-sampah yang mereka cari.
"Dirasa karena kurang efektif, kami menemukan ide membuat aplikasi yang mempertemukan penjual dan pembeli sampah secara mudah. Dengan begitu penjual sampah bisa memfoto sampahnya dan bisa langsung menuju ke lokasi penjual sampah tersebut," kata Vicky Irza, saat ditemui wartawan di sekolahnya belum lama ini.
Sebagai contoh, dalam lingkungan sekolah telah memiliki bank sampah, Vicky Irza dan kelompoknya akan membeli sampah-sampah tersebut untuk didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomi.
"Hasil pengepulan sampah tersebut, botol dan sampah plastik bisa kita ubah menjadi kursi ecobrik," katanya.
"Sisanya seperti kardus dan botol-botol yang tidak sejenis bisa kita jual kembali ke pengepul besar, sehingga dapat diolah dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Kami mengusung netralitas karbon," imbuhnya.
Selama sekira satu semester memanfaatkan aplikasi itu, Vicky Irza dan timnya mampu meraup pemasukan Rp2 juta per bulan.
"Kami bisa menghasilkan Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan karena penjualan per minggu mencapai Rp500 ribu Respons masyarakat cukup bagus, menyambut senang dengan aplikasi ini," terangnya.
Sementara agar tidak mengganggu proses belajar mengajar, para siswa memanfaatkan waktu libur sekolah untuk mengerjakan proyek itu.
"Sampah-sampah kami peroleh dari bank sampah siswa yang kami kumpulkan tiap Jumat. Adapun Sabtu dan Minggu karena sekolah libur, peserta kang rosdi mengambil di kelurahan dan beberapa desa lainnya yang menggunakan aplikasi ini," bebernya.
Di lain pihak, salah seorang guru di sekolah itu, Ahmad Idris Setyawan mendukung inovasi digital dilakukan siswa-siswinya dalam hal penanggulangan sampah.
"SMAN 1 Blora sedang mengikuti lomba Adiwiyata tingkat nasional sehingga sangat terbantu dalam hal pengelolaan sampah secara digital ini," katanya.
Menurut Ahmad Idris Setyawan, aplikasi Kang Rosdi sudah mulai berjalan pada Februari 2022 dan pada Agustus mendatang akan dipresentasikan secara nasional, bersaing dengan 24 finalis Toyota Eco Youth (TEY) ke-12.
"Ini diikutkan lomba tingkat nasional dan akan melakukan final presentasi pada Bulan Agustus," ucapnya.
Selain diikutsertakan dalam lomba tingkat nasional, Ahmad Idris Setyawan mengatakan keberadaan aplikasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan kepedulian para siswa terhadap lingkungan sekitar.
"Dengan adanya aplikasi ini, siswa setiap melihat botol-botol di sekitarnya langsung teringat dengan aplikasi Kang Rosdi. Siswa akan mengumpulkannya dan dijual ke bank sampah melalui aplikasi Kang Rosdi," pungkasnya. (mn)
(and_)