SUKOHARJO, solotrust.com - Grebeg Penjalin kembali digelar di wilayah Desa Trangsan Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Acara ini berlangsung selama empat hari, mulai Kamis hingga Minggu (27-30/10/2022).
Tak beda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, Grebeg Penjalin kelima kali ini dibuka dengan pawai gunungan. Adapun yang membedakan hanyalah jumlah gunungan yang diarak.
Jika sebelumnya hanya empat gunungan, tahun ini jumlahnya sebanyak lima gunungan rotan diarak keliling desa. Sampai di Balai Desa Trangsan, kelima gunungan ini langsung diperebutkan ribuan warga yang sedari pagi menunggu.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani berharap Grebeg Penjalin bisa menjadi sarana transaksi bagi para perajin rotan dengan konsumen. Selain itu, ajang ini juga diharapkan mampu mengangkat potensi daerah dan mengundang minat investor.
"Harapan kami mudah-mudahan dengan adanya Grebeg Penjalin ini tidak sekadar untuk kita menampilkan, tapi benar-benar ada interaksi antara produsen dengan pembeli. Jadi nanti mudah-mudahan harapan kami ke depan Desa Trangsan ini bisa mengangkat apa yang menjadi potensi daerah dan bisa menjadi desa wisata yang akan menarik para investor," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, koordinator Grebeg Penjalin, Suryanto, mengungkapkan kirab gunungan rotan diikuti 1500 lebih peserta, mulai dari anak anak hingga dewasa. Mereka diberangkatkan dari Dukuh Tembungan dan berakhir di Balai Desa Trangsan.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Grebeg Penjalin kali ini digelar dengan durasi lebih lama. Hal itu sengaja dilakukan dengan harapan capaian transaksi bisa lebih meningkat.
“Grebeg Penjalin sebelumnya transaksi bisa menyentuh angka Rp190 juta. Kali ini karena dilaksanakan selama empat hari harapannya bisa lebih dari itu,” kata Suryanto. Kamis (27/10/2022).
Di hari pertama, acara Grebeg Penjalin dimulai pukul 07.00 hingga 22.00 WIB. Adapun untuk hari kedua hingga terakhir akan dimulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
Menariknya lagi, Grebeg Penjalin akan dimeriahkan dengan workshop. Kegiatan ini akan memfasilitasi pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis untuk pengusaha baru yang belum memiliki NIB.
Kepala Desa Trangsan, Mujiman menambahkan, tahun lalu pelaksanaan Grebeg Penjalin mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun tahun ini lantaran anggaran pemkab banyak terserap untuk penanganan pandemi Covid-19, pembiayaan Grebeg Penjalin hanya berasal dari iuran dan donatur.
“Acara Grebeg Penjalin tetap kami gelar karena kegiatan ini ternyata berdampak besar terhadap penjualan dan promosi wilayah di mana Desa Trangsan ini merupakan pusat atau sentra kerajinan rotan,” jelas Mujiman.
Sementara itu, salah satu pengunjung asal Baki, Winda mengaku gelaran Grebeg Penjalin tidak hanya sekadar promosi bisnis semata. Namun, dibalik itu ada nilai edukasi, utamanya anak untuk mengenal kerajinan rotan sebagai salah satu kekayaan warisan leluhur.
“Ini banyak banget pilihanya, model kerajinannya variatif dan harganya pun juga kompetitif, nggak mahal sesuai dengan kualitas barangnya,” ucapnya. (nas)
(and_)