REMBANG, solotrust.com - Sebanyak 2900 nelayan kecil di Kabupaten Rembang bakal mendapatkan bantuan sosial langsung tunai (BLT) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, daerah wajib menyisihkan dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk kepentingan penanggulangan inflasi dengan sasaran salah satunya adalah nelayan.
Adapun dari DTU sebesar Rp3,8 miliar didapat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, sebanyak Rp1,8 miliar digunakan untuk bantuan nelayan. Sasarannya adalah 2900 nelayan penerima BLT.
“Tentu ini masih ada yang ketinggalan, tetapi bantuannya ada dari berbagai sumber. Jadi tidak perlu ribut yang penting syukur,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid menyampaikan, bantuan diberikan untuk nelayan kecil yang belum tersentuh bantuan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari provinsi. Berbeda dengan bantuan subsidi BBM, BLT yang akan diberikan ini berupa uang tunai dengan nominal Rp600 ribu.
“Kemarin dari provinsi dalam bentuk BBM solar, tapi kalau kabupaten berbentuk uang tunai. Penggunaannya terserah, lebih luwes, tapi jangan untuk konsumtif, melainkan yang produktif,” terangnya.
Sementara untuk data penerima bersumber dari kepala desa dan kelompok nelayan. Data selanjutnya akan diverifikasi tim dari Dinlutkan Rembang untuk menentukan kapasitas nelayan yang perlu mendapatkan bantuan.
“Di dalam penentuan nama-nama nelayan perlu identifikasi dan diverifikasi supaya validitasnya bisa kita jamin, sehingga tidak terjadi masalah di kemudian hari,” kata Sofyan Cholid.
Pihaknya menargetkan penyaluran bantuan bisa selesai di akhir November 2022. Dinlutkan Rembang juga melalukan kerja sama dengan Bank Jateng untuk proses penyalurannya. (mn)
(and_)