SEMARANG, solotrust.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah (Disperindag Jateng) terus bergerak ke sejumlah sekolah, terutama SMA. Hal ini dilakukan guna menekan peredaran rokok ilegal yang marak terjadi di kalangan masyarakat.
Kali ini Disperindag Jateng mengajak sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Pekalongan dalam upaya menyosialisasikan pengetahuan tentang cukai dan rokok ilegal.
Menurut Kepala Disperindag Jateng, Arief Sambodo, antusiasme siswa terhadap sosialisasi dilakukan selama ini sangat tinggi. Pihaknya pun berencana membuat kegiatan lebih variatif dalam penggunaan teknologi digital kepada para siswa.
"Kemarin kami merencanakan kegiatan yang bervariatif. Bea dan Cukai juga telah mengadakan lomba vlog dan peserta juga banyak. Ini merupakan salah satu cara memanfaatkan teknologi ikut serta pengendalian rokok ilegal," kata Arief Sambodo, seusai membuka acara di aula SMA Negeri 1 Pekalongan, Selasa (06/12/2022).
Berbagai upaya akan terus dilakukan Disperindag Jateng selama peredaran rokok ilegal terus ada. Tentunya, upaya itu juga akan didukung dengan kebijakan tepat.
Arief Sambodo menjelaskan, dukungan kebijakan antara dengan menerapkan kawasan atau sentra industri tembakau. Harapannya rokok ilegal bisa masuk dan bisa bercukai.
"Mendukung sentra industri tembakau, maka Kanwil Bea dan Cukai setempat akan mendampingi dan memberikan kemudahan-kemudahan di dalamnya," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Direktorat Bea dan Cukai Jateng-DIY, Bobby Situmorang, mengatakan rangkaian sosialisasi rokok ilegal dan peran cukai kepada pelajar SMA sangat tepat. Antusias siswa sangat tinggi terhadap materi yang disampaikan selama sosialisasi dengan Disperindag Jateng.
Lebih lanjut, Bobby Situmorang mengungkapkan antusiasme siswa terlihat ketika dirinya mengajukan berbagai pertanyaan kepada mereka tentang kesadaran sebagai generasi milenial. Para siswa pun mampu menjawab dengan lugas.
Bobby Situmorang berharap seluruh pelajar akan tetap bersama Bea dan Cukai untuk menekan peredaran rokok ilegal tanpa harus bergabung dengan timnya. Selain itu, dirinya meminta agar materi sosialisasi bisa dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran siswa.
"Saya berharap jika materi sosialisasi bisa masuk ke kurikulum. Mohon maaf tidak hanya sporadis saja, tidak hanya sosialisasi, tetapi rokok ilegal sudah menjadi bagian di masyarakat, maka anak muda bisa dianggap berperan, seperti setiap pemusnahan rokok ilegal, para siswa bisa juga melihatnya," paparnya.
Pelaksana Tugas Tata Usaha SMA Negeri 1 Pekalongan, Riyanto, mengatakan pihaknya bersama para siswa akan mendukung program pemerintah dalam menekan peredaran rokok ilegal.
"Kami selalu siap dalam segala hal untuk membantu program pemerintah agar pendapatan pemerintah semakin meningkat untuk kemakmuran rakyat," ucapnya. (fjr)
(and_)