Ekonomi & Bisnis

Cek Lokasi Pasar Sementara Jongke: Ada Pedagang Punya 3 Los, tapi hanya Dapat 1

Ekonomi & Bisnis

31 Maret 2023 14:27 WIB

Pasar sementara untuk pedagang Pasar Jongke di Lapangan Jegon Pajang

SOLO, solotrust.com - Pedagang Pasar Jongke mulai mendatangi lokasi pasar sementara di Lapangan Jegon, Pajang, Laweyan, Solo, Jumat (31/03/2023). Mereka mengecek kios dan losnya sebelum waktu pemindahan pasar pada 2 hingga 9 April 2023.

Para pedagang nampak melihat-lihat bagian yang mereka dapat sesuai penomoran Dinas Perdagangan Kota Solo.



Terlihat di antara sejumlah pedagang yang datang, Trini Siswanti (50), penjual snack nampak duduk bersedih di dekat los miliknya. Kepada solotrust.com, ia mengungkapkan tak mendapat pembagian los yang sesuai.

Di Pasar Jongke, Trini mengaku mengaku memiliki tiga los. Sementara ketika tiba saatnya pembagian nomor, ia hanya mendapat satu los. Merasa jengkel, dirinya mengadu ke lurah pasar dan Dinas Perdagangan, namun belum menemui solusi.

"Saya ayem (tenteram-red) dapat data kemarin waktu mau pengambilan nomor dari sana bilangnya ada tiga, tapi ternyata satu nama dapatnya satu. Saya nggak dapat tiga, saya pusing," kata Trini.

Ia pun meminta ada solusi terbaik yang sebelum pindah ke pasar sementara pada 2 hingga 10 April mendatang.

"Terus solusinya apa pihak pasar nggak tahu pokoknya tiga nama dapat satu nggak ada solusi sama sekali. Nanti kalau kenyataannya nggak dapat nangis saya. Saya nggak punya los yang lain," keluh Trini sambil menahan tangis.

Selain permasalahan tak mendapatkan jumlah los sesuai kepemilikan, dirinya juga mengeluhkan perihal ukuran los 1,5x2 meter. Menurutnya, los itu terlampau kecil jika dibandingkan dengan los Pasar Jongke.

"Posisi kayak gini kecil banget kan nggak bisa, nggak ada solusi sama sekali pihak pasarnya. Ukuran losnya itu empat meter yang Pasar Jongke, kalau sini segini ya ngeluh. Sebetulnya kurang ya kesempitan banget," terangnya.

Kendati menurutnya kurang strategis lantaran jauh dari jalan raya, Trini berharap bisa mendapat rezeki dari berjualan di pasar sementara Lapangan Jegon.

"Kalau yang namanya darurat nggak strategis, tapi ya masalahnya gimana kita harus ke mana dulu. Adanya kayak gini ya kita jalani dulu, solusinya ya kayak gini, gimana lagi," tukasnya.

Keluhan serupa juga dirasakan Sunarni (41), pedagang ayam yang mendapati los dengan ukuran lebih kecil.

"Kalau saya menempati los ya kalau ukurannya kurang cukup luas. Gimana lagi, ini kan supaya cukup bisa untuk jualan, makanya dikurangi ukurannya. Kalau dulu kan 4 meter kali 2,5 meter," bebernya.

Kendati demikian, Sunarni cukup memaklumi kondisi pasar sementara yang memang dibuat sedemikian rupa.

"Kalau sekarang ya pasti dikurangi karena ini kan cuma lapangan sementara. Kalau besok sudah pindah ke yang baru nggak tahu berapa pasnya," ucapnya.

Sunarni hanya ingin Dinas Perdagangan mendapat izin untuk pindah ke pasar sementara setelah Lebaran. Pasalnya di masa ini, menurut para pedagang merupakan waktu lebih menguntungkan untuk berjualan.

"Banyak pedagang yang pengin jualan setelah habis Lebaran, tapi gimana lagi sudah dari Pak Gibran gitu. Jadi kita harus manut, kalau nggak manut ya gimana lagi. Pokoknya kompak tanggal 2 sampai 10 April itu sudah pindah ke sini," pungkasnya.

Terpisah, salah seorang pedagang pakaian, Ruli Kusnandari (53) menilai fasilitas pasar sementara jauh berbeda dengan Pasar Jongke.

"Kalau dibandingkan dengan yang di sana jauh berbeda. Cuma ya disyukuri saja masih bisa kerja. Nanti waktu berikutnya dapat yang lebih baik lagi kalau dibandingkan dengan yang lama," ucap Ruli.

"Tetap saja sangat jauh berbeda, baik dari ukuran maupun bahan-bahannya berbeda. Kalau fasilitasnya ya kios plong, tapi ya disyukuri saja yang penting bisa untuk bekerja kembali," imbuhnya.

Informasi dihimpun, para pedagang Pasar Jongke menempati los, kios, dan lahan oprokan di pasar sementara Lapangan Jegon tak ditarik retribusi alias gratis.

Sementara proyek revitalisasi Pasar Jongke akan dimulai setelah April dan diperkirakan selesai kurang dari 12 bulan. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Kios Mas Jum, Andalan Empon-empon di Pasar Jongke Selama 25 Tahun

Pasar Ria: Hidupkan Kembali Tren Berbelanja di Pasar Tradisional

Sambangi Warga, Wali Kota Solo Dapat Banyak Keluhan

Ketua Gerindra Jateng Blusukan ke Pasar Jongke, Perkenalkan Diri Calon Gubernur

Hampir Rampung, Gibran Tinjau Proyek Prioritas Kota Solo

Tak ada Lahan Publik, Warga Berharap Lapangan Jegon Kembali seperti Semula usai jadi Pasar Sementara Jongke

Liga 4 Nasional 2024/2025: Ini Dia Daftar Grup Babak 32 Besar dan Top Skor Sementara

Teguh Prakosa Cuti Kampanye Mulai Besok, Dhoni Widianto Jabat Wali Kota Sementara

BSSN Identifikasi Pusat Data Nasional Sementara Diserang Ransomware, Ada Upaya Penonaktifkan Fitur Keamanan

Mbak Ita Putuskan Berkantor Sementara di TPA Jatibarang

KPU Boyolali Terima 454 Bacalon Sementara Legislatif 2024

Layanan Katering di Makkah Berhenti Sementara pada 7, 14, dan 15 Zulhijjah 1444 H

Persaingan Memanas di Hari Pertama Trial Game Dirt 2025 Sukoharjo, M. Zidane dan Lantian Juan Saling Unjuk Gigi

Weekend Ini Jangan Kemana-mana! Ada Trial Game Dirt di Solo, Persaingan M Zidane vs Asep Lukman Lagi Panas-panasnya

Pemkab Toraja Utara Sambut Tim Verifikasi Lapangan Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Pusat

UNSA Perkuat Pemahaman Mahasiswa Melalui KKL

Kemnaker-Kemenkop Bangun 80 Ribu Koperasi Desa, Buka 2 Juta Lapangan Kerja

Warga Kacangan Andong Geruduk Balai Desa, Tuntut Pengembalian Lapangan Bola

Tak ada Lahan Publik, Warga Berharap Lapangan Jegon Kembali seperti Semula usai jadi Pasar Sementara Jongke

Pembangunan Pasar Sementara Jongke Capai 85%, Pedagang Pindah Mulai 2 April

Tepis Isu Pembangunan SMAN 9 di Lapangan Jegon, Disdik Masih Cari Lokasi di Laweyan

Wacana Penambahan SMA Negeri di Solo, Lokasi Masih Dipertimbangkan

Tak ada Lahan Publik, Warga Berharap Lapangan Jegon Kembali seperti Semula usai jadi Pasar Sementara Jongke

Pembangunan Pasar Sementara Jongke Capai 85%, Pedagang Pindah Mulai 2 April

Tepis Isu Pembangunan SMAN 9 di Lapangan Jegon, Disdik Masih Cari Lokasi di Laweyan

Wacana Penambahan SMA Negeri di Solo, Lokasi Masih Dipertimbangkan

Bruk! Tabrakan Mio Vs Satria di Pajang, 1 Orang Meninggal Dunia

TMMD di Pajang, Personel Gabungan Fokus Garap Talud

TMMD Reguler ke-125: Karangasem Panen Proyek Besar, Ubah Wajah Kampung

TMMD di Karangasem Laweyan Resmi Berakhir, TNI dan Warga Tuntaskan Pembangunan MCK hingga Pipanisasi

Ledre Laweyan, Camilan Tradisional yang Tetap Eksis Sejak 1984

Luncurkan Inovasi Terbaru Pariwisata, Inilah SiMas Widi Si Peta Wisata Digital Kelurahan Laweyan

Eksplorasi 5 Destinasi Wisata Tradisional di Solo

Ledre Laweyan, Oleh-oleh Khas Solo dari Olahan Kelapa dan Ketan

Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 Naik Level, Diikuti 24 Negara

Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Warisan Budaya yang Tetap Lestari di Tengah Modernisasi

Solo Paragon Hotel Hadirkan Aneka Hidangan Tradisional Khas Kota Bengawan

Pasar Jadoel Meriahkan Solo Heritage Festival 2025 di Taman Balekambang

Pasar Gede Hardjonagoro, Pusat Aneka Kuliner di Kota Solo

Emosional! Premiere Film Air Mata di Ujung Sajadah 2 Sukses Digelar di Rumahnya

Curi Motor Pedagang Sayur di Boyolali, Residivis Dicokok Polisi

Targetkan Tembus Pasar Global, Kanwil Kemenkum Jateng Dorong Pendaftaran Merek Kolektif Bakso Wonogiri

Pasar Buku Sriwedari Harapkan Perhatian Nyata Pemkot Solo, Pedagang: Suara Kami Tidak Didengar!

Pasar Rakyat Kacangan Gelar Layanan Kesehatan Gratis, Kolaborasi Puskesmas Andong dan P3R

Perkumpulan Pedagang Pasar Rakyat Kacangan Boyolali Minta Bupati Tinjau Retribusi Pasar Tradisional

Imlek 2025 jadi Ladang Cuan Pedagang Mainan

Berita Lainnya