Hard News

Marak Kasus Perundungan Pelajar, Mbak Ita Minta Perbaikan Sistem dan Pendampingan

Jateng & DIY

05 Oktober 2023 12:01 WIB

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu disambut para siswa saat berkunjung ke Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur

SEMARANG, solotrust.com - Maraknya kasus perundungan atau bullying terhadap siswa di beberapa daerah, mendapat perhatian Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Persoalan ini merespons dari beberapa waktu lalu, di mana masyarakat Jawa Tengah digegerkan kejadian murid SMP di Cilacap melakukan perundungan terhadap siswa lain. 
 
Aksi ini pun membuat geram masyarakat karena dinilai tak manusiawi. Kota Semarang sendiri pada 2022 lalu pernah terjadi kasus perundungan terhadap tiga siswi di alun-alun kota, bahkan beritanya viral di media sosial. 
 
Berkaca dari hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bergerak cepat melakukan berbagai upaya memperbaiki sistem di sekolah hingga pendampingan. 
 
"Kota Semarang dulunya memang ada kasus, bahkan sampai viral. Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada," kata Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu. 
 
"Waktu itu kami kemudian membuat RDRM (Rumah Duta Revolusi Mental), dan tim ini muter ke sekolah-sekolah," tambahnya. 
 
Tak hanya sosialisasi dan pendampingan RDRM, Pemkot Semarang juga memiliki program Geber Septi atau Gerakan Bersama, Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying di Kota Semarang.
 
Mbak Ita menilai fenomena bullying terjadi akhir-akhir ini karena terpengaruh tontonan atau tayangan di media sosial. 
 
"Kalau saya lihat, mungkin penyebab bullying ini karena banyak juga anak-anak yang meniru, mencontoh tayangan atau media sosial karena sekarang eranya digital. Mereka melihat film atau konten di gadget dan kemudian menirunya," imbuh dia. 
 
Mengantisipasi hal itu, salah satu upayanya, yakni dengan lebih masif mendorong Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kota Semarang. 
 
"P5 ini yang harus dikuatkan. Kalau siswa sudah disibukkan dengan banyak kegiatan positif, maka mereka akan lupa dengan hal hal negatif," terangnya. 
 
Menurut Mbak Ita, saat ini P5 sudah bergulir di 60 sekolah dari SD, SMP hingga SMA. 
 
"Kami berharap ini bisa diupayakan terus menerus dan kami berterima kasih kepada kepala sekolah dan para guru yang sudah mendukung. Tentunya kita juga tidak boleh lengah karena kejadian serupa bisa saja terjadi di mana saja, kapan saja," tuturnya. 
 
Selanjutnya, tambah Mbak Ita, anak-anak juga harus dilibatkan dalam kegiatan positif Kota Semarang. Dalam hal ini bisa melalui kegiatan kepemudaan lewat Kita Pemuda, program P5, bahkan melibatkan pelajar ikut serta program ketahanan pangan dengan festival pendamping beras. 
 
"Kami akan libatkan anak-anak muda untuk berkegiatan positif sehingga anak-anak bisa mengisi waktu kosong dengan beragam aktivitas, seperti menanam, membatik, berkesenian, bahkan olahraga. Ini tentunya bisa membangkitkan semangat anak-anak untuk berkegiatan positif dan mereka akan lupa dengan kegiatan negatif," pungkasnya. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Diduga jadi Korban Perundungan, Kaki Siswa SD harus Diamputasi

Pelaku Perundungan Siswi di Karanganyar Ramai-ramai Minta Maaf ke Orangtua Korban

Tak Terima Putrinya Dibully, Pengacara Ini Laporkan 8 Siswa ke Polisi

Perundungan Pelajar di Purworejo, Ini Kata Ganjar Pranowo

Miris, Viral Aksi Pembullyan Siswi di Bawah Umur Terjadi Lagi

Tim KKN UNS 134 Pentaskan Drama Edukatif untuk Cegah Bullying pada Kegiatan MATSAMA di MIN 2 Klaten

Takitoru Rilis Single Perdana Ingat Sahabat, Suarakan Pentingnya Persahabatan

Jaksa Masuk Pesantren Tangkal Bullying Sesama Santri

Memotret Fenomena Asal Viral Film Budi Pekerti: Angkat Kisah Cyber Bullying, Sabet 17 Piala Citra 2023

Mahasiswa KKN Unisri Edukasi tentang Bullying dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Tingkatkan Perlindungan Hukum Perempuan dan Anak, Kemenkum Jateng dan PTA Semarang Teken Nota Kesepahaman

Agustina Wilujeng Ingin Perbanyak Tempat Pengolahan Sampah di Kota Semarang

Agustina Wilujeng Kunjungi Wali Kota Semarang Terdahulu

Ajudan Kapolri Intimidasi Pewarta Foto Media Antara

Wartawan Diancam dan Ditempeleng Ajudan Kapolri di Semarang, PWI Solo: Copot dari Jabatan

Disperindag Jateng Tinjau Harga Bahan Pokok di Beberapa Pasar Kota dan Kabupaten Semarang

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Rakernas BEM SI ke-17, Wali Kota Semarang Komitmen Dukung Kegiatan Mahasiswa

Mbak Ita Jadi Orangtua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB SMA Semarang

Mbak Ita Hadiri Tasyakuran Pindahan Kantor PKB Kota Semarang, Jadi Ajang Silaturahmi

Pemkot Semarang Gelar Townhall Muda Fest

Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita Sambangi Kantor DPD Golkar

Mbak Ita Pamit kepada ASN dan Warga Semarang, Tegaskan Tetap Berkarya

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita Sambangi Kantor DPD Golkar

Hendi Apresiasi Kinerja Mbak Ita Kelola Barang dan Jasa Pemkot Semarang

Panen 400 Kg Bawang Merah, Mbak Ita Pastikan Semarang Daulat Pangan

Wali Kota Semarang Ingin Kembangkan Balai Benih Pertanian Jadi Destinasi Agrowisata Lengkap dengan Museum

4 Tersangka Aksi Tawuran di Boyolali Diamankan Polisi

Pengembangan Kompetensi Tim Efektif SISDALAK P5RA, Kakanwil Kemenag Jateng Sampaikan Strategi Madrasah Rahmatan Lil Alamin

Kanwil Kemenag Jateng Luncurkan Uji Coba SISDALAK P5RA di Solo

Kakanwil Kemenag Jateng Sampaikan Perkembangan Penyusunan Sisdalak P5RA dan Advokasi untuk Kebijakan Tingkat Pusat

Kakanwil Sampaikan Kemajuan Penyusunan Sisdalak P5RA dan Advokasi untuk Kebijakan Tingkat Pusat

Festival Seni Pelajar, Merajut Pesona Merawat Jati Diri Jawa Tengah

Berita Lainnya