Hard News

Mbak Ita Jadi Orangtua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB SMA Semarang

Jateng & DIY

15 Juli 2024 18:31 WIB

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat mendatangi rumah keluarga Vita Azahra dan menjadikannya sebagai anak asuh lewat program Gerbang Harapan, Jumat (12/07/2024)

SEMARANG, solotrust.com - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjadikan Vita Azahra, putri pasangan suami istri (Pasutri) tunanetra yang tertolak PPDB SMA 2024 jalur afirmasi sebagai anak asuhnya. 
 
Wanita akrab disapa Mbak Ita disambut kedua orangtua Vita Azahra, Warsito (39) dan Uminiya (42) di rumah kontrakan Jalan Gondang Raya 17, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jumat (12/07/2024).
 
Di rumah sewa keluarga kecil yang sempit ini, Mbak Ita memastikan pendidikan Vita Azahra ditanggung pemerintah, baik Provinsi Jawa Tengah (Jateng) maupun Kota Semarang. 
 
"Saya mewakili Pemerintah Kota Semarang dan pribadi mengangkat Vita menjadi anak asuh saya lewat program Gerbang Harapan," kata Mbak Ita.
 
Lewat program itu, dirinya kini telah menjadi orangtua asuh dari dua anak. Satu anak wanita dari Papua masih duduk di bangku sekolah dasar, dan Vita Azahra yang akan menempuh pendidikan di SMA Mardisiswa Semarang. 
 
"Ini saya datang di tempatnya Pak Warsito, kami bicara pahitnya bila tidak diterima di negeri, ternyata sudah di SMA Mardisiswa," ucap wali kota.
 
Dia menjelaskan, Gerbang Harapan atau Gerakan Bersama Orangtua Asuh untuk Pengembangan Hari Masa Depan merupakan program guna menekan angka putus sekolah. Masyarakat Kota Semarang berkecukupan diajak menjadi orangtua asuh bagi anak kurang mampu. 
 
Sementara ini, Gerbang Harapan berfokus pada pemenuhan kebutuhan penunjang sekolah, seperti seragam, buku-buku, hingga alat tulis siswa-siswi dan uang saku.
 
Mbak Ita menjelaskan, pembiayaan sekolah remaja putri yang sudah ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) itu juga menjadi perhatiannya. Pihaknya akan berkomunikasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengenai pembiayaan uang gedung hingga sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
 
"Nanti kami sinergi dan kolaborasi, mungkin kalau Pemprov Jateng soal SPP, kami nanti uang bulanannya, tetapi kalau Pemprov bilang diambil alih Kota Semarang, maka kami akan ambil alih," kata wali kota.
 
Nantinya, Mbak Ita juga akan melakukan komunikasi intensif terkait upaya menekan angka putus sekolah dengan Pemprov Jateng. 
 
"Mungkin di luar sana masih ada Vita-Vita lainnya yang harus ditangani dengan kolaborasi," pungkas dia.
 
Sementara itu, Warsito, ayah dari Vita Azahra mengaku bersyukur putri semata wayangnya kini mendapat perhatian dari orang nomor satu di Kota Semarang.
 
"Terima kasih ibu wali kota Semarang yang sangat luar biasa pada Jumat berkah ini. Semoga semua diberikan kesehatan dan keridaan Allah Subhanahu wa Ta'ala karena membantu kami yang membutuhkan," katanya.
 
Sebelumnya diberitakan, seorang calon siswi bernama Vita Azahra di Kota Semarang terancam tak bisa sekolah lewat jalur afirmasi lantaran terkendala data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS Kementerian Sosial. Kedua orang tuanya, Warsito (39) dan Uminiya (42) hanya bekerja sebagai tukang pijat di rumah kontrakan kecil di Jalan Gondang Raya Tembalang.
 
Seharusnya, dengan kondisi keluarga Vita Azahra masuk kategori P1 (miskin ekstrem), namun pada DTKS Kementerian Sosial tercatat sebagai P4 (rentan miskin). Kriteria masuk dalam sistem PPDB 2024 pada jalur afirmasi hanya tiga, yakni P1 (miskin ekstrem), P2 (sangat miskin), dan P3 (miskin). Karena itulah yang membuat Vita Azahra gagal mendaftar PPDB. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Mbak Ita Pamit kepada ASN dan Warga Semarang, Tegaskan Tetap Berkarya

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Mbak Ita Hadiri Tasyakuran Pindahan Kantor PKB Kota Semarang, Jadi Ajang Silaturahmi

Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita Sambangi Kantor DPD Golkar

Hendi Apresiasi Kinerja Mbak Ita Kelola Barang dan Jasa Pemkot Semarang

Panen 400 Kg Bawang Merah, Mbak Ita Pastikan Semarang Daulat Pangan

Tekan Kemiskinan Ekstrem, Mbak Ita Bantu Beasiswa Sekolah dari CSR dan Program Orangtua Asuh

Gelapkan Uang Negara, Pasutri Oknum Polisi di Blora Jalani Sidang Perdana

Gelapkan Uang Rp3 Miliar, Pasutri Oknum Polisi di Blora Ditahan

Sakit Hati Dipecat, Pasutri Ini Tega Curi Mobil Mantan Bosnya

Pulang dari Surabaya, Pasutri di Mojosongo Positif Covid-19

Bawa Anak, Pasutri di Klaten Gasak 10 Motor Buat Bayar Kontrakan

Terbukti Buat Laporan Palsu, Pasutri Grogol Jadi Tersangka

KPU Solo Sosialisasikan Pemilu ke Komunitas Disabilitas Tunanetra KMTSS

Team Suket Teki Buka Puasa Bersama 300 Yatim Piatu, Jompo dan Tunanetra

Penggemar V BTS Bantu Penyandang Tunanetra untuk Rayakan 2 Tahun Scenery

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Rakernas BEM SI ke-17, Wali Kota Semarang Komitmen Dukung Kegiatan Mahasiswa

Mbak Ita Hadiri Tasyakuran Pindahan Kantor PKB Kota Semarang, Jadi Ajang Silaturahmi

Pemkot Semarang Gelar Townhall Muda Fest

Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita Sambangi Kantor DPD Golkar

Hendi Apresiasi Kinerja Mbak Ita Kelola Barang dan Jasa Pemkot Semarang

Makan Bergizi Gratis Perdana di Sukoharjo Sasar 2.900 Siswa

Bripka Marwanto Bhabinkamtibmas Boyolali Masuk Kandidat Nominator Hoegeng Awards

Kaesang-Erina Dikirab Kereta Kencana dengan 6 Kuda, Bhabinkamtibmas Kasugihan jadi Kusir

Kaesang-Erina Nikah, Pak Babhin Jadi Kusir Kereta Kuda Pengantin

Tangani Pasien Covid-19, RSUD Dr Pirngadi Medan Siapkan 20 Ruang ICU

Berita Lainnya