Hard News

Mau Liburan Nataru? BMKG: Cek Info Cuaca Sebelum Berpergian!

Nasional

6 Desember 2024 15:18 WIB

BMKG meminta masyarakat selalu memperbaharui informasi prakiraan cuaca sebelum berpergian selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). (Foto: BMKG)

JAKARTA, solotrust.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk selalu memperbaharui informasi prakiraan cuaca sebelum berpergian selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini penting sebagai langkah antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem yang melanda di sejumlah wilayah Indonesia. Cuaca ekstrem berpotensi mengganggu kelancaran arus transportasi seluruh moda.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, meminta masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca.



"Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, maka dari itu kami meminta masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi InfoBMKG yang selalu diperbarui secara berkala. Peringatan dini cuaca akan disampaikan, sepekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem," ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (05/12/2024).

Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, diprediksi akan ada 110,67 juta orang melakukan perjalanan musim libur Nataru 2024/2025. Mayoritas pelaku perjalanan menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil dan motor sehingga sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dalam perjalanannya.

Dwikorita Karnawati menjelaskan, cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi fenomena La Nina Lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen. Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah Barat Indonesia juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut. BMKG terus memantau kondisi ini secara cermat dan menyampaikan informasi terkini untuk mendukung langkah antisipatif serta mengurangi risiko di lapangan.

"Update informasi cuaca berkala diperlukan sebagai bentuk preventif guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan keluar kota maupun saat mengunjungi berbagai destinasi wisata. Di musim penghujan seperti sekarang ini sangat rawan terjadi bencana hidrometeorologi," tuturnya.

Disampaikan, dalam aplikasi besutan BMKG, tersedia fitur 'Digital Weather for Traffic (DWT)'. Layanan ini dapat digunakan pelaku perjalanan untuk mengecek informasi cuaca di jalur mudik. Pengguna dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca jalur darat, cuaca rute perjalanan, cuaca bandar udara, cuaca pelabuhan, cuaca penyeberangan, hingga informasi penerbangan dan gelombang.

Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menerangkan, dalam sepekan ke depan, sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan memengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan potensi hujan lebat, terutama karena beberapa wilayah tengah memasuki masa puncak musim hujan.

Sirkulasi siklonik terdeteksi di Laut Natuna, Samudra Hindia Barat Daya Banten, Perairan Barat Aceh dan di Laut Arafuru turut memperkuat kondisi ini dengan memicu peningkatan pengangkatan massa udara yang mempermudah terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah sekitarnya. Selain itu, kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta konvektif lokal di wilayah Barat, Selatan dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah.

Seiring periode puncak musim hujan, lanjut Guswanto, beberapa wilayah Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan. Hal lain perlu juga diperhatikan adalah potensi hujan lebat terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi saat ini sedang aktif karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.

"Waspada terhadap potensi risiko bencana hidrometeorologi, pantau terus informasi cuaca dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana," pungkasnya.

(and_)

Berita Terkait

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Sebut Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran 2025

BMKG Sediakan Informasi Cuaca Terintegrasi, Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025

Tangani Banjir di Beberapa Wilayah, Pemerintah Terjunkan Tenaga Kebencanaan dan Salurkan Bantuan

BMKG: Waspadai Siklon Tropis dan Seruakan Dingin Pengaruhi Cuaca Indonesia Pekan Ini

Pastikan Keselamatan Perjalanan Lebaran 2025, BMKG Intensifkan Layanan Informasi Cuaca Maritim

Waspada Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Sebut Bibit Siklon Muncul di Samudra Hindia

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran 2025

Tangani Banjir di Beberapa Wilayah, Pemerintah Terjunkan Tenaga Kebencanaan dan Salurkan Bantuan

BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sebagian Wilayah Indonesia di Awal Februari 2025

BMKG: Puncak Musim Hujan Ancam Jawa Tengah

Rencanakan Liburan Nataru Menggunakan Kereta Api, Tiket Masih Tersedia

Aston Inn Pandanaran Semarang Gelar Lomba Mewarnai hingga Donor Darah

Kunjungan ke Monumen Pers Nasional Surakarta Meningkat Tajam Selama Liburan

Margot Robbie Pamerkan Baby Bump saat Liburan di Italia

Liburan Sekolah, Nava Hotel Hibur Anak-anak dengan Atraksi Sulap

Libur Sekolah, Hotel Ciputra Semarang Siap Manjakan Anak-anak

Dies Natalis UBY, Rektor Bersyukur Berhasil Lewati Masa Krisis

Rayakan Natal, Keluarga Besar The Sunan Hotel Solo Berbagi Kebahagian Bersama Anak Panti Asuhan

Daop 6 Yogyakarta Catat Setengah Juta Penumpang KA Selama Libur Nataru

Jadwal Perjalanan KRL Solo-Yogyakarta Kembali Normal Mulai Hari Ini

Liburan Nataru, Trafik Data Naik 23%

Rumah Jokowi jadi Spot Wisata Baru Selama Libur Nataru

Pesta Kembang Api Tahun Baru Imlek 2025 Sedot Antusiasme Warga Solo

Jelang Imlek 2025, Pernak-pernik Khas Tionghoa Ramai Diburu

Sambut 2025, The Alana Hotel & Convention Center Solo Perkuat MICE

Daop 6 Yogyakarta Catat Setengah Juta Penumpang KA Selama Libur Nataru

Jadwal Perjalanan KRL Solo-Yogyakarta Kembali Normal Mulai Hari Ini

Front One HK Resort Semarang Meriahkan Tahun Baru dengan Pesta Barbekyu

Daop 6 Yogyakarta Catat Setengah Juta Penumpang KA Selama Libur Nataru

Jadwal Perjalanan KRL Solo-Yogyakarta Kembali Normal Mulai Hari Ini

Liburan Nataru, Trafik Data Naik 23%

Rumah Jokowi jadi Spot Wisata Baru Selama Libur Nataru

Libur Nataru, Kapolri Cek Pengamanan Tempat Wisata di Solo

Natal dan Tahun Baru, Hutama Karya Beri Diskon 10% Tarif Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dan Pekanbaru-Dumai

Hujan Es Bikin Geger Warga Semarang dan Kendal, BMKG Semarang: Sudah Biasa Terjadi di Masa Pancaroba

BMKG: Waspadai Siklon Tropis dan Seruakan Dingin Pengaruhi Cuaca Indonesia Pekan Ini

BMKG: Puncak Musim Hujan Ancam Jawa Tengah

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, meski Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau

BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan!

Bencana Hidrometeorologi Landa Jawa Barat, Begini Penjelasan BMKG

BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem hingga Maret-April Mendatang

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Jelang Mudik Lebaran 2025

BMKG Sediakan Informasi Cuaca Terintegrasi, Dukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025

BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sebagian Wilayah Indonesia di Awal Februari 2025

Waspada 3 Hari ke Depan! BMKG Deteksi Bibit Siklon di Samudra Hindia Barat Daya Banten

Masuk Musim Penghujan, Awas Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Mengintai!

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem, meski Sebagian Besar Wilayah Masuk Musim Kemarau

Berita Lainnya