Hard News

Luar Biasa, Warga di Boyolali Manfaatkan Eceng Gondok jadi Biogas dan Pupuk Organik Bernilai Tinggi

Jateng & DIY

03 Oktober 2023 21:59 WIB

Warga Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali memanfaatkan eceng gondok menjadi biogas. (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Berawal dari keresahan para nelayan terhadap tumbuhan air eceng gondok semakin hari kian memenuhi Waduk Cengklik, warga Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali memanfaatkannya menjadi biogas yang dapat dimanfaat bagi lingkungan.
 
Selain diolah menjadi biogas rumah tangga dan energi listrik, warga juga memanfaatkan eceng gondok menjadi pupuk organik cair bernilai tinggi serta pupuk padat.   
 
Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Ngudi Tirto Lestari, Turut Raharjo, mengatakan sudah bertahun tahun lamanya para nelayan merasa resah dengan adanya tanaman air eceng gondok menyelimuti waduk. Warga lalu mencoba dan beradu gagasan untuk mewujudkan jadi biogas.
 
“Eceng gondok ini menjadi momok para nelayan di Waduk Cengklik, pertumbuhannya begitu cepat. Kami lalu berpikir bersama mencari solusi, akhirnya tercetus membuat biogas,” katanya kepada solotrust.com di Sobokerto, Selasa (03/10/2023). 
 
Diungkapkan, proses pembuatan biogas dan pupuk cair organik diawali dengan pengumpulan eceng gondok dari waduk, kemudian dilakukan pencacahan dengan mesin pencacah hingga lembut. 
 
“Prosesnya dua kali dicacah lalu dimasukkan pada portabel selama 21 hari. Setelah itu bisa digunakan untuk biogas setiap hari,” ungkap Turut Raharjo.
 
Sementara untuk pupuk organik, setelah dimasukkan portabel lalu dilakukan penyaringan eceng gondok yang sudah dicacah, dilanjutkan penyaringan air.
 
“Eceng gondok yang sudah dicacah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padatnya dan pupuk cairnya. Jadi eceng gondok ini dapat dimanfaatkan menjadi biogas rumah tangga, pupuk organik padat dan cair,” imbuhnya.
 
Selain dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik padat, cair, dan biogas rumah tangga, eceng gondok juga dapat dimanfaatkan jadi energi listrik yang dapat menerangi perkampungan warga.
 
“Saat ini kami sedang melakukan proses pembuatan energi listrik yang dapat menerangi perkampungan. Memang besar sekali manfaat eceng gondok ini,” beber Turut Raharjo.
 
Proses pemanfaatan eceng gondok ini sudah berjalan selama satu tahun. Biogas dapat dimanfaatkan sekitar tempat pemrosesan eceng gondok atau pokmas. 
 
“Pokmas ini sudah berjalan selama satu tahun. Biogas dimanfaatkan rumah sekitar kesekretariatan pokmas. Pupuk cair maupun padat sudah digunakan para petani di kampung ini hasilnya cukup bagus. Energi listrik baru kami uji coba lima titik lampu saja,” urainya.
 
Disebutkan, pupuk organik jenis cair dijual seharga Rp20 ribu per liter, sedangkan pupuk padat masih digunakan kelompok sendiri. 
 
“Pupuk cair kami kemas dengan jeriken ukuran satu liter diberi lebel Lestari. Pupuk padat masih digunakan oleh kelompok sendiri. Hasilnya dengan pupuk organik ini cukup bagus,” kata Turut Raharjo. 
 
Salah seorang nelayan Waduk Cengklik, Dalmanto (56) mengatakan, adanya eceng gondok di waduk sangat menganggu para nelayan. Pasalnya, alat pencari udang sering tersangkut pada tumbuhan air tersebut.
 
“Eceng gondok sering terbawa angin, kemudian alat kami sering nyangkut. Akibatnya kami harus membuat yang baru lagi karena sering terbawa oleh enceng gondok. Di musim kemarau gini anginnya kencang sekali,” kata dia. 
 
Diutarakan, selama ada kelompok masyarakat peduli eceng gondok, pertumbuhannya dapat berkurang. 
 
“Kami bersyukur sekali ada masyarakat di sini peduli dengan kebersihan eceng gondok di waduk. Jadi alat penangkap udang kami tidak terbawa oleh tanaman tersebut. Pertumbuhan eceng gondok ini memang cepat, tapi kalau diambil setiap hari tetap berkurang,” sebut Dalmanto. 
 
Sementara itu, Kepala Desa Sobokerto, Surahmin menyambut baik adanya kelompok masyarakat memanfaatkan eceng gondok dari waduk menjadi bahan dasar energi listrik, energi biogas rumah tangga serta pupuk organik cair dan padat. 
 
“Ini sangat keren dan inovatif, idenya cukup bagus. Banyak sekali eceng gondok di waduk, setelah ada kelompok masyarakat yang peduli kami sangat mengapresiasi,” ucapnya.
 
Adanya pemanfaatan eceng gondok diolah menjadi energi listrik, pupuk organik cair, dan padat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga atau nelayan.
 
"Waduk menjadi bersih, nelayan diuntungkan, dan pariwisata juga diuntungkan. Kelompok masyarakat juga untung lantaran mengolah eceng gondok," pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya