SOLO, solotrust.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 0735/Surakarta menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi persoalan sampah yang tak kunjung selesai. Melalui peluncuran program kolaboratif bernama Respata (Resik-resik Pilah Sampah Kota Surakarta), sinergi antara TNI dan pemerintah daerah ini menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan Solo sebagai kota bersih, sehat, serta berkelanjutan.
Program Respata diluncurkan pada Kamis (09/10/2025). Kegiatan ini berupa pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat yang akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
Acara peluncuran resmi dilakukan di Lapangan Apel Markas Kodim 0735/ Surakarta, menandai kesiapan Kodim menjadi pusat koordinasi gerakan kebersihan berbasis kewilayahan. Peluncuran program Respata ini sebuah kolaboratif yang fokus pada penanganan sampah terpadu.
Program ini melibatkan pengelolaan sampah mulai dari sumbernya (hulu), yakni di tingkat rumah tangga dan pemukiman hingga tahap akhir di PLTSa Putri Cempo. Respata merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Solo dengan Kodim 0735/Surakarta yang mengerahkan para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan jajaran.
Program ini melibatkan pelatihan kepada Babinsa dan sosialisasi kepada anggota tim kebersihan lingkungan (SABERLING) dan masyarakat. Tujuan utama dari Respata adalah mengoptimalkan penanganan sampah di Kota Solo dari hulu hingga hilir agar dapat tertangani secara tuntas sebelum target nasional pada 2029.
Hal ini juga dilakukan untuk memaksimalkan kinerja PLTSa Putri Cempo yang sekarang masih belum optimal dalam mengolah volume sampah harian. Kodim dan Pemkot Solo bekerja sama dengan memanfaatkan peran Babinsa sebagai ujung tombak yang dekat dengan masyarakat sekitar.
Mereka akan diberi pelatihan khusus dan bertugas melakukan pendampingan serta sosialisasi rutin tentang pemilihan sampah di tingkat rumah tangga, sehingga sampah yang masuk ke tempat pengolahan akhir sudah terpilah dan sesuai kebutuhan PLTSa.
Wali Kota Solo, Respati Ardi dalam sambutannya menegaskan, penanganan sampah tak bisa diserahkan sepenuhnya kepada Pemkot Solo. Ia menekankan pentingnya partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan kota.
"Sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, ini merupakan tanggung jawab kita bersama, yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi media, serta masyarakat. Melalui program ini, kami ingin memperkuat sistem pengelolaan sampah berkelanjutan dan berbasis partisipasi masyarakat," ujarnya.
Program Respata, menurut Respati Ardi, nantinya akan menjadi inovasi baru Pemkot Solo dalam upaya mengurangi volume sampah sejak dari sumbernya.
"Kita tidak hanya menyelesaikan di akhir di tempat pembuangan, tapi mulai dari hulu, dari rumah tangga dan nonrumah tangga. Tujuannya untuk memperlambat debit sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) agar tidak overload," kata Respati Ardi.
"Sesuai dengan arahan dari presiden bahwa pengelolaan sampah harus tuntas sebelum tahun 2029, karena itu inovasi dan terobosan akan terus kita lakukan," pungkasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0735 Surakarta, Letkol Inf Fictor J Situmorang, menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Respata.
"Kodim 0735/Surakarta akan mengerahkan seluruh Babinsa di setiap kelurahan dan kecamatan untuk mendampingi masyarakat dalam memilah sampah dari rumah. Kami tidak bisa bekerja sendiri, tapi akan bersinergi dengan lurah, bhabinkamtibmas, linmas, dan juga komunitas Saberling," ungkapnya.
Dandim berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan dengan memulai dari hal sederhana, yakni memilah sampah dari rumah.
Melalui apel dan peluncuran program ini, Kodim 0735/Surakarta bersama Pemkot Solo menegaskan komitmennya menjadikan Kota Bengawan sebagai daerah bersih, sehat, dan berkelanjutan, serta menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu di tingkat nasional.
*) Reporter: Annisa Luthfi Afifah/Shintia Maharani
(and_)
.jpg)
.jpg)
