Hard News

527 Ribu Penduduk Solo Tercakup Program JKN -KIS BPJS Kesehatan

Jateng & DIY

28 Juli 2018 14:08 WIB

Penyerahan piagam Solo Universal Health Coverage oleh BPJS Kesehatan kepada Pemkot Surakarta di Pendaphi Gede Bali Kota Surakarta, Jumat (27/7/2018). (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota Surakarta membuktikan komitmennya dalam upaya mencapai universal health coverage (UHC). Hal itu dibuktikan Pemkot dengan mengkover 95,54 persen jumlah penduduk atau sebanyak 527 ribu warga Solo telah mengikuti program JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan.

"Saat ini Kota Solo sudah mendapat kepastian dari BPJS Kesehatan bahwa telah memperoleh predikat UHC dengan pemenuhan target di angka 95,54 % jumlah penduduknya, ini butuh effort yang kuat, kita Kota ke tiga di Jawa Tengah yang sudah berpredikat UHC, setelah Yogyakarta dan Semarang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih saat ditemui wartawan usai launching Solo UHC di Pendaphi Gede Bali Kota Surakarta, Jumat (27/7/2018).



Merujuk data DKK Surakarta, Pemkot telah membiayai iuran BPJS kesehatan bagi 119.726 warga melalui APBD Kota, sebanyak 1.704 dibiayai dari APBD Provinsi dan 159 ribu dibiayai oleh APBN.

“Sisanya membayar iuran secara mandiri dan pekerja,” bebernya.

Menurutnya, ke depan dengan label UHC di Kota Solo, semua orang yang memiliki kartu JKN-KIS bakal mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus mengalami kesulitan pembayaran.

"Kita berupaya capai UHC, tentunya banyak kemudahan layanan kesehatan yang didapatkan warga setelah adanya pengakuan UHC dariBPJS Kesehatan," ujarnya

Sementara bagi warga yang belum terdaftar, Ning mengaku akan tetap melakukan koordinasi dengan wilayah seperti kecamatan maupun kelurahan untuk mendata warganya yang belum terdaftar JKN-KIS.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, menjelaskan komitmen mencapai UHC merupakan bentuk upaya Pemkot dalam memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat Solo. Bahkan Wali Kota akan menjadikan UHC sebagai indikator kesehatan bagi warga di wilayah-wilayah.

“Ini sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menjamin kemudahan akses masyarakat dengan layanan kesehatan yang memadai dan kami minta warga tetap berperilaku hidup sehat, karena UHC akan kami kami jadikan tolok ukur kesehatan warga,“ ujar Rudy sapaan akrabnya.

Wali Kota berharap, target pemerintah pusat untuk mencapai kepesertaan semesta UHC secara nasional baik peserta mandiri, pekerja maupun penerima bantuan iuran (PBI) dapat terealisasi di tahun 2019. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Punya Keponakan Baru, Gibran Belum Berani Menjenguk

Serba-serbi Operasi Patuh Candi 2022 Satlantas Polres Blora: Pasrah Ditilang Sampai Diajak Selfie

NCT Dream Gambarkan Kondisi Buffering Saat Jatuh Cinta Lewat Glitch Mode

Operasi Patuh Candi, Kapolda Jateng Tegaskan Seratus Persen Bersifat Simpatik dan Humanis

Cakupan Peserta Tertinggi se-Jateng, BPJS Kesehatan Surakarta Apresiasi Dukungan Pemkot

Solo Jadi Kota Ketiga di Jateng yang Raih Predikat UHC

Tingkatkan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama

Gelar Safari Ramadan, BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Hubungan dengan Pemberi Kerja

Mantan Karyawan Waroeng SS Ngadu ke Dewan, Tak Didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Peserta BPJS Ketenagakerjaan Sudah Dapat Klaim JKP

Asyik! Pekerja Kini Makin Gampang Punya Rumah

RSUD Bung Karno Siap Layani Pasien BPJS

Pemerintah Berikan Bantuan untuk Peserta JKN-KIS Kelas III

Pemkot Bagikan 665 Kartu JKN KIS PBI, 97,40 Warga Solo Sudah Terkaver

Ini Fasilitas yang Ada di Aplikasi Mudik BPJS Kesehatan

Pemkot Kembali Bagikan Kartu JKN - KIS, Total Kepesertaan di Solo Capai 97,47 Persen

Pemkot Surakarta Genjot Capaian Kepesertaan JKN-KIS 100 Persen

Ade Rai Sosialisasikan Pola Hidup Sehat Kepada Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat

Presentasikan Penelitian Lewat Karya “Kisah Seribu Candi”

Daya Beli di Solo Tinggi, ARTUGO Kenalkan 2 Kompor Tanam Premium

Kuasa Gelap, Film Horor Indonesia Pertama Bertema Eksorsisme dari Kisah Nyata

Kuasa Gelap, Film Horor Indonesia Pertama Bertema Eksorsisme dari Kisah Nyata

Sinopsis Film Hijack 1971, Aksi Pembajakan Pesawat yang Diangkat dari Kisah Nyata

Warga Terima 10 Ribu Paket Sembako dari Solo Bersama Selamanya, Gibran: Semoga Bermanfaat

Berita Lainnya