JAKARTA, solotrust.com - Kerendahan hati dan kerja keras merupakan dua kunci utama dalam meraih kesuksesan. Itulah yang diyakini atlet anggar kursi roda Indonesia Elih guna menghadapi Asian Para Games (APG) 2018 bulan depan.
Berbagai persiapan sudah dilakukan wanita asal Jawa Barat itu, pengalaman bertanding dalam Kejuaraan Dunia Anggar Kursi Roda di Swedia pada Juli lalu menjadi modal berharga baginya.
Elih yang turun di nomor Epee berhasil menembus 16 besar. Hasil tersebut cukup memuaskan, mengingat itulah kejuaraan anggar kursi roda internasional pertamanya. Peringkat tersebut turut memastikan ia lolos kualifikasi untuk Asian Para Games 2018.
"Di situ, saya banyak belajar dari pemain-pemain kelas dunia. Pelajaran paling penting adalah kita tidak boleh menyerah dan takut terhadap siapapun lawannya. Jika kita bermain sebaik mungkin dan jika Allah berkehendak, pasti akan menjadi sebuah keberuntungan,” ucapnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, kemenpora.go.id, Selasa (18/09/2018).
Elih tergolong baru mengenal anggar kursi roda. Sebelumnya, ia lebih giat menekuni dunia catur dan tenis kursi roda. Ia sempat mendapatkan perak untuk cabang olahraga (Cabor) catur di Pekan Olahraga Daerah 2014.
Di cabor tenis kursi roda, Elih mampu meraih perak di nomor beregu putri dan perunggu di nomor ganda campuran dalam Pekan Paralimpiade Nasional 2016. Awalnya, Elih sempat takut mencoba anggar kursi roda. Olahraga yang menuntut kontak fisik ini dianggap terlalu keras, namun setelah mencoba ia justru jatuh hati.
"Secara fisik, anggar memang berbeda dengan catur, tetapi setiap serangan membutuhkan strategi, sama seperti catur. Di catur, kita harus bisa antisipasi tiga hingga empat langkah ke depan milik lawan. Di anggar, saya juga membutuhkan strategi setiap melakukan serangan. Musuh terberat itu bukan lawan, tetapi diri kita sendiri. Saat kita ingin segera menyelesaikan pertandingan, justru langkah-langkah yang kita ambil itu salah," lanjut Elih.
Kini, Asian Para Games 2018 sudah di depan mata. Elih dan atlet-atlet lainnya terus mematangkan persiapan. Tidak ada target lain baginya selain menyumbangkan emas bagi merah putih. Ia pun mengharapkan dukungan penuh masyarakat Indonesia ketika Asian Para Games 2018 digelar pada 6-13 Oktober mendatang.
(and)