Solotrust.com - Di saat wabah virus corona (Covid-19) seperti sekarang, masyarakat membutuhkan informasi valid dari pemerintah untuk bertindak dan mengatur langkah. Namun, terkadang keinginan masyarakat ini disesatkan banyaknya berita hoaks meresahkan.
Untuk itu, aplikasi perpesanan WhatsApp dalam keterangan di blog resminya menyatakan akan membatasi layanannya agar berita hoaks seputar perkembangan dan kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 bisa berkurang.
Adapun yang hendak dibatasi pada aplikasi WhatsApp ialah fitur untuk meneruskan perpesanan atau forward. Fitur ini akan dibatasi penerusannya menjadi hanya ke satu kontak berikutnya saja. Langkah ini sebenarnya melanjutkan langkah berikutnya lima tahun lalu di mana fitur penerusan perpesanan hanya bisa dilanjutkan ke lima nomor lainnya.
“Apakah semua penerusan buruk? Tentu saja tidak, namun kami telah melihat peningkatan signifikan dalam jumlah penerusan yang menurut pengguna (informasinya) terlalu berlebihan dan bisa menyebabkan misinformasi,” tulis WhatsApp dalam blog resminya.
Fitur layanan aplikasi yang juga milik Facebook ini akan menerapkan langkah tersebut ke seluruh dunia mulai 7 April 2020. Kendati demikian, saat ini kebijakan tersebut masih belum berlaku di Indonesia karena masih banyak yang bisa meneruskan perpesanan lebih dari lima kali ke nomor orang lainnya.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, hal itu dimungkinkan karena pembaruan dari fitur pembatasan penerusan pesan belum diterima semua pengguna di Indonesia. Jadi masih memungkinkan untuk meneruskan pesan ke beberapa nomor lainnya. Namun, di beberapa negara pembatasan fitur tersebut sudah mulai diberlakukan.
Layanan aplikasi WhatsApp sendiri sampai saat ini sudah digunakan lebih dari 2 miliar orang di belahan dunia. Pihak WhatsApp sendiri percaya kebijakan yang telah dilakukan tersebut sanggup mengurangi jumlah penerusan pesan secara global hampir lebih dari 25 persen. (dd)
(redaksi)