SOLO, solotrust.com – Politeknik Akbara Surakarta berkomitmen mencetak sumber daya manusia (SDM) andal sekaligus menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Mewujudkan hal itu, institusi pendidikan yang dikelola Yayasan Peduli Mandiri Insani bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta ini membuka tiga program studi (Prodi) unggulan.
Adapun ketiga prodi dimaksud, yakni D3 Teknologi Bank Darah, D4 Manajemen Penanggulangan Bencana, dan D4 Bisnis Digital. Dibukanya Prodi D3 Teknologi Bank Darah diharapkan dapat menghasilkan lulusan siap kerja guna memenuhi kebutuhan tenaga teknis layanan darah, baik di lingkungan instansi PMI, rumah sakit, maupun klinik-klinik kesehatan.
Demikian pula keberadaan Prodi D4 Manajemen Penanggulangan Bencana diharapkan mampu menghasilkan lulusan siap kerja guna memenuhi kebutuhan tenaga teknis di bidang penanggulangan bencana, baik di lingkungan instansi PMI, BPBD, maupun lembaga-lembaga penanggulangan bencana lainnya. Sementara hadirnya Prodi D4 Bisnis Digital diharapkan bisa mencetak lulusan berkompetensi digitalpreneur guna menjawab kebutuhan pengembangan bisnis berbasis teknologi digital.
Saat ini Politeknik Akbara Surakarta tengah melakukan penerimaan mahasiswa baru (PMB). Menurut Wakil Direktur I Akademik dan Kemahasiswaan Politeknik Akbara Surakarta, Budi Purwanto, PMB sudah mulai dibuka sejak Januari 2020 lalu hingga September 2020 mendatang. Proses pendaftaran bisa dilakukan secara online maupun offline.
“Kami terapkan sistem pendaftaran one day service,” tambahnya, saat ditemui solotrust.com, Rabu (08/07/2020).
Sementara terkait aktivitas perkuliahan, di masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau dalam jaringan (Daring). Pembelajaran secara daring, kata Budi Purwanto, dilakukan terhadap aktivitas perkuliahan yang berkaitan dengan penyampaian teori.
Adapun kompetensi yang harus diukur dengan aktivitas praktik dilakukan secara langsung. Kendati demikian, segala kegiatan praktik mahasiswa dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan ketat.
“Kegiatan praktik dilakukan secara bergelombang dan tetap sesuai prosedur menggunakan APD (alat pelindung diri-red),” jelas Budi Purwanto.
Pihaknya tidak memungkiri kegiatan praktikum di masa pandemi Covid-19 ini sejatinya tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. Kendati demikian, aktivitas praktik mahasiswa harus tetap berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan. Pada pelaksanaannya, ada sedikit perubahan metode praktikum dengan tetap menyesuaikan kalender akademik. (and)
(redaksi)