Solotrust.com - Saori Fujimoto, seniman bahasa isyarat asal Jepang mengkoneksikan tunarungu Korea dengan musik BTS. Melansir dari The Korea Times, Fujimoto mulai belajar Bahasa Isyarat Korea (Korean Sign Language/KSL) setelah Olimpiade dan Paralimpiade PyeongChang 2018, dengan harapan dapat menghubungkan para penyandang tuna rungu dengan dunia.
"Karena saya sudah mempelajari Bahasa Isyarat Jepang di sekolah saya di masa lalu, saya pikir akan sangat bagus untuk mempelajari versi Korea untuk berinteraksi dengan 390.000 tuna rungu di sini. Bahasa isyarat kedua negara memiliki kesamaan, tetapi masih cukup berbeda satu sama lain karena perbedaan budaya," kata Saori, yang menyebut dirinya seniman bahasa isyarat daripada seorang penerjemah, dalam wawancaranya dengan The Korea Times.
Sejauh ini, dia telah menampilkan bahasa isyarat antara lain untuk lagu "ON" dan "Dynamite" milik BTS. "BTS sering menyampaikan pesan filosofis melalui lagu-lagunya dan membawa penghiburan bagi orang-orang di seluruh dunia," kata Saori.
"Itulah mengapa saya secara khusus ingin membuat beberapa konten dengan musiknya dengan cara yang dapat diapresiasi oleh semua orang, termasuk tuna rungu. Saya memadukan gerakan bahasa isyarat dengan koreografi untuk membuat penampilan saya terlihat lebih dinamis, tetapi saya mencoba untuk tidak terlalu menekankan pada gerakan tari, mengingat fakta bahwa para tuna rungu dapat salah memahami arti liriknya, bahkan arah wajah saya bisa memiliki konotasi yang berbeda," tambahnya.
Saori mengikuti tes sertifikasi resmi Asosiasi Tuna Rungu Korea untuk penerjemah bahasa isyarat pada bulan Juli dan lulus tes tertulis. Ia menjadi orang asing pertama yang mencapai prestasi tersebut. Ia mengatakan menghabiskan tujuh hingga delapan jam setiap hari di sebuah pusat pendidikan di Seoul untuk mempersiapkan ujian tertulis itu.
Saori mengatakan dia akan terus menghubungkan tuna rungu dengan K-Pop. "Saya yakin peran saya adalah untuk mempromosikan kesadaran tuna rungu di Korea dan luar negeri. Di masa depan, saya ingin mendirikan perusahaan sosial untuk mencapai tujuan ini dan akan terus membuat konten yang menghubungkan bahasa isyarat dan musik," harapnya. (Lin)
(wd)