Serba serbi

Mutasi Virus Corona B117 Lebih Cepat Menular, Masyarakat Diimbau Perketat Disiplin Prokes

Kesehatan

6 Maret 2021 12:31 WIB

Layanan tanpa turun kendaraan atau drive thru vaksinasi Covid-19 bagi lansia. (Foto: Humas Kemensetneg/Kiky)

JAKARTA, solotrust.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerima informasi adanya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117 pada Senin (01/03/2021). Dua kasus itu merupakan hasil temuan dari 462 sampel yang diperiksa. Mutasi virus corona B117 kali pertama diumumkan di Inggris pada Desember 2020.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan virus corona adalah tipe virus RNA (ribonucleic acid) yang secara alami mudah mengalami mutasi dan mutasi memang merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup.



"Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal. Namun dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular,'' ungkapnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kemkes.go.id.

Mutasi terjadi pada bagian tanduk atau spike dari virus, menyebabkan virus lebih mudah masuk ke sel sasaran, sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding varian lama. Kecepatan penularan mutasi virus tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan.

Para peneliti yang mendalami virus corona B117 mengonfirmasi efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima, sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.

''Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus, sehingga tidak akan memengaruhi kekebalan kelompok,'' ujar Siti Nadia Tarmizi.

''Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada. Meskipun tingkat keganasan varian baru virus Covid-19 ini belum diketahui, namun dengan kemampuan penularan yang lebih tinggi, kami mengimbau masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) harus lebih diperketat, serta menyukseskan program vaksinasi Covid-19.

"Selain itu, menjelang libur panjang akhir pekan ini, kami imbau dengan sangat masyarakat untuk menahan diri dan tidak bepergian dulu, mengingat setelah libur panjang, umumnya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 dari klaster keluarga,'' sambungnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes, Slamet, mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan pemerintah. Salah satunya memastikan untuk terus memperkuat upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) demi mencegah varian baru corona B117 meluas. Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

''Mutasi virus corona B117 yang terdeteksi pertama di Inggris betul telah terdeteksi di Indonesia. Mutasi virus ini lebih menular, orang yang terinfeksi varian ini juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar,'' ujarnya.

Slamet juga menjelaskan, WGS merupakan salah satu bagian dari kegiatan surveilans genom virus SARS-COV-2 yang telah dilakukan sejak virus ini masuk ke Indonesia. Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).Karakter dari varian mutasi B117 ini tidak terbukti lebih parah infeksinya.

''Belum ada hasil penelitian yang mengatakan bahwa varian ini lebih ganas dan menyebabkan sakit yang lebih parah. Virus ini tetap dapat dideteksi dengan swab antigen dan swab PCR,'' tutupnya.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya