BOYOLALI, solotrust.com – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali kembali menutup lima pasar hewan di wilayahnya.
Adapun kelima pasar hewan itu, yakni Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo, dan Pasar Hewan Ampel.
Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan, penutupan kelima pasar hewan itu merupakan salah satu langkah untuk menekan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Kami perpanjang ke tahap ketiga mulai 21 Juni 2022 sampai dengan 4 Juli 2022,” katanya kepada wartawan, Selasa (21/06/2022).
Setelah dilakukan evaluasi dari penutupan tahap pertama dan tahap kedua tersebut diambil sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK. Selain itu, kondisi peningkatan penyebaran PMK dan tingkat kesembuhan juga meningkat cukup signifikan menjadi pertimbangan.
“Kondisi peningkatan penyebaran dan kondisi peningkatan penyembuhan yang cukup signifikan itu menjadi pertimbangan,” kata Lusia Dyah Suciati.
Sementara itu hingga 21 Juni 2022 hewan ternak mengidap PMK sebanyak 32 ekor, suspek mencapai 3.088 ekor, sembuh 633 ekor, dan mati sebanyak 24 ekor tersebar di 22 kecamatan wilayah Kabupaten Boyolali.
"Tercatat dari 22 kecamatan tersebut, terdapat tiga kecamatan yang masuk zona merah PMK, yakni Kecamatan Mojosongo, Ampel, dan Andong. Artinya di wilayah tersebut terdapat hewan ternak yang positif PMK dari hasil laboratorium. 19 kecamatan berada di zona kuning karena terdapat hewan ternak yang suspek PMK," ungkap Lusia Dyah Suciati. (jaka)
(and_)