SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan keterkejutannya mengetahui selebgram makanan asal Solo, T yang santer diberitakan melakukan tindak pelecehan ke sejumlah followers-nya.
Ia mengaku tak menyangka hal itu dilakukan T. Terlebih, diketahui dirinya sempat kenal dekat dengan selebgram yang dimaksud sejak belum menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Solo.
"Yang selebgram itu juga nggak menyangka, padahal sudah kenal lama," ungkap Gibran Rakabuming, usai menanggapi masalah serupa yang dilakukan direktur PDAM Solo, Selasa (12/07/2022).
Selain saling mengenal, Gibran Rakabuming sebelumnya memgungkapkan ia pernah bekerjasama dengan T. Kerja sama itu dilakukan secara pribadi di luar urusan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Sebelum-sebelumnya secara pribadi sama aku, kan aku tahu rumahnya di mana, orangtuanya," beber dia.
Kendati demikian, Gibran Rakabuming sudah lama tak berkomunikasi dengan food selebgram T. Ia menyatakan, kasus ini menjadi kewenangan pihak kepolisian.
"Udah lama nggak ketemu," kata Gibran Rakabuming.
"Semuanya saya serahkan ke kepolisian," pungkasnya.
Sementara itu, kasus pelecehan diduga dilakukan T menyeruak setelah seorang pengguna Twitter @fa**in* mengungkap kejadian itu, Sabtu (02/07/2022) lalu.
Sejak pertama dicuitkan, nama T dihubung-hubungkan sebagai pelaku. Bahkan T pernah membuat pernyataan setelah twit itu ramai diperbincangkan warganet.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima laporan korban terkait masalah yang ramai di dunia maya itu.
"Belum ada (laporan), makanya kami mengimbau kepada masyarakat, jadi jangan berpolemik di media sosial yang tidak ada ujungnya. Ayo kalau memang peristiwa itu ada, ayo kita ungkap. Kami butuh kerja sama dari semua yang merasa menjadi korban," ujarnya, Selasa (12/07/2022).
Sebelumnya, kepolisian juga melakukan penyelidikan di media sosial (Medsos). Ia meminta masyarakat yang merasa menjadi korban untuk segera melapor. Kapolresta menjamin hak privasi dari pelapor.
"Hasil penyelidikan yang kami lakukan sampai saat ini belum ada yang mengaku menjadi korban, hanya ngomong aja di media sosial, tapi kan kami butuh laporan," kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
"Kami menjamin kerahasiaan dari pelapor. Kami kan profesional untuk mengungkap ini, jadi tidak perlu warga masyarakat takut, ragu-ragu. Kami akan tegakkan hukum setegaknya, apalagi menyangkut perempuan, menyangkut anak-anak bahwa itu diprioritaskan," tukasnya. (dks/riz)
(and_)