BOYOLALI, solotrust.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melakukan uji coba pembukaan pasar hewan di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo setelah selama empat bulan ditutup.
Uji coba ini dilakukan lantaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi sudah mulai menurun.
Pantauan di lokasi, uji coba pembukaan pasar hewan dilakukan secara ketat diawasi tim gabungan TNI/Polri, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali, Satpol PP dan PMI Kabupaten Boyolali.
Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan, terdapat syarat syarat khusus pada uji coba pembukaan pasar hewan di Desa Jelok. Syarat pertama yakni jam buka pasar mulai dari pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB.
“Sebelum dibuka seluruhnya dilakukan penyemprotan disinfektan oleh relawan PMI H-1 kemarin. Pasar hewan ini juga telah dilengkapi spraying di beberapa tempat, terutama di tempat masuk di titik titik penurunan sapi,” terangnya kepada wartawan, Senin (29/08/2022).
Usai dilakukan penyemprotan, hewan ternak yang turun akan melewati kolam pencelupan kaki berisi disinfektan. Sapi yang tiba pasar juga dicek kesehatannya oleh Puskeswan dan jajaran Disnakkan Kabupaten Boyolali untuk memastikan hewan tersebut benar benar sehat. Ada pula larangan hewan sapi dari luar Boyolali.
“Setelah itu pasar disemprot kembali setelah selesai. Jadi ada tim TNI/Polri bersama Satpol PP melakukan pengecekan di tengah-tengah untuk ketentuan pengetatan pedagang yang dari luar,” ungkap Lusia Dyah Suciati.
Pedagang yang akan memasuki pasar hewan harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan diketahui warga Boyolali. Tak hanya itu, kendaraan angkut yang masuk juga harus berpelat Kabupaten Boyolali.
"Pas masuk pasar, kendaran dicek petugas dan disemprot dengan air serta disinfektan," tambah Lusia Dyah Suciati.
Kepala UPT Pasar Hewan Jelok, Sapto Hadi Darmono mengatakan, uji coba ini disambut baik para pedagang sapi yang selama ini berhenti aktivitasnya karena pasar hewan ditutup.
Pihaknya berharap para pedagang menaati peraturan telah ditetapkan sehingga pasar hewan lain dapat kembali dibuka secara bertahap.
“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar, pedagang menaati aturan sesuai SOP (standard operational procedure), sehingga untuk uji coba ini bisa berlanjut dengan pasar-pasar yang lain. Saya harapkan dari pedagang juga melakukan dan membawa sapi yang sehat atau sapi lokal dan sesuai SOP yang berlaku,” ujar Sapto Hadi Darmono.
Menurut data dari Disnakan Boyolali hingga 29 Agustus 2022, hewan ternak mengidap PMK sebanyak 32 ekor, suspek mencapai 5.666 ekor, sembuh 4.249 ekor, dan mati sebanyak 97 ekor tersebar di 22 kecamatan di Boyolali.
Adapun dari jumlah itu, sisa kasus PMK tinggal 1.339 ekor dan saat ini masih dalam tahap pengobatan. Sementara vaksinasi sapi sudah dilakukan tahap pertama sebanyak 4.900 dosis dan kedua sebanyak 1.289 dosis. Vaksinasi berikutnya, Disnakkan Boyolali menargetkan sebanyak 5.100 dosis. (jaka)
(and_)