Hard News

Tradisi Saparan, Ajang Silaturahmi Warga Lereng Merbabu Sejak Zaman Nenek Moyang

Jateng & DIY

19 September 2022 15:51 WIB

Tradisi saparan warga lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Dukuh Gunung Wijil, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Senin (19/09/2022). (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Warga di wilayah lereng Gunung Merbabu, tepatnya Dukuh Gunung Wijil, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Boyolali setiap memasuki Bulan Sapar dalam penanggalan Jawa selalu melakukan tradisi saparan. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi turun temurun sejak zaman dulu.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Putut Tetuko, tradisi saparan sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang dulu hingga sekarang.



“Ini sudah menjadi tradisi, kami cuma meneruskan saja. Dalam tradisi ini, orang yang lebih muda mengunjungi yang tua, datang ke rumah-rumah atau jalin silaturahmi,” katanya kepada wartawan, Senin (19/09/2022).   

Sebelum menjalin silaturahmi, warga terlebih dulu melakukan tradisi kenduri di sebuah makam dukuh setempat.

“Pagi-pagi warga membawa berbagai jenis makanan, seperti tumpengan, sayuran, buah buahan, kue dibawa ke makam, didoakan oleh sesepuh dukuh,” jelas Putut Tetuko.

Ada perbedaan silaturahmi pada saat Hari Raya Idulfitri dengan tradisi saparan. Kendati sama-sama berkunjung ke rumah untuk menjalin silaturahmi, namun dalam tradisi Saparan tidak saling memaafkan. Warga hanya datang untuk berkunjung, makan dan minum.

“Idulfitri umumnya datang saling memaafkan, sedangkan di saparan ini sebatas datang, makan, minum, ngobrol-ngobrol sebentar, udah gitu terus pulang,” ungkap Putut Tetuko.

Salah satu warga asal Mojosongo, Rohmato, mengaku setiap satu tahun sekali selalu datang mengikuti tradisi saparan di Dukuh Gunung Wijil Desa Gubug, Cepogo. Selain menjalin silaturahmi, tradisi ini juga sebagai ajang bertukar pengalaman.

“Setiap Bulan Sapar, saya selalu dikabari untuk datang ke sini. Tentunya senang karena kan jarang ketemu,” ucapnya.

Tradisi seperti ini, menurut Rohmato harus terus dilestarikan. Selain menjalin silaturahmi sesama keluarga dan teman, bisa pula sebagai ajang bertukar pengalaman.

“Tradisi seperti ini hanya saya temui di daerah Cepogo ini, kalau desa lain di Boyolali ini saya belum pernah mendengar sih,” tukasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Tradisi Saparan Warga Samiran Boyolali: Wujud Ungkapan Syukur atas Hasil Bumi

Tradisi Saparan di Pengging, 30 Ribu Apem Keong Mas Disebar ke Warga

Sebaran Kue Apem Keong Emas di Boyolali Meriah, Tradisi Bermula dari Pageblug

Ribuan Warga Boyolali Tumplek Blek di Tradisi Saparan, 30 Ribu Apem Disebar

Melihat Tradisi Saparan di Cepogo Boyolali yang Masih Eksis hingga Kini

PWI Jalin Silaturahmi dan Sinergitas Bersama Kapolresta Surakarta

KAI Hadirkan Promo Ekstra Silaturahmi, Diskon Tiket Kereta Api hingga 25% untuk Mudik Lebaran

7 Etika Silaturahmi saat Lebaran yang Baik, Kamu Perlu Tahu!

Jelang Pilkada, Rober Christanto Silaturahmi ke Perangkat Desa dan Kades se-Karanganyar

Ajang Silaturahmi, Warga Lereng Merbabu Timboa Boyolali Gelar Seni Reog

Rapatkan Barisan Jelang Pilkada, PAN Karanganyar Undang Silaturahmi Kebangsaan Partai Golkar

Luncurkan 13 SPPG, Ribuan Siswa di Lereng Merbabu Boyolali Dapat Makan Bergizi Gratis

HUT RI, Punokawan Arak Bendera Jumbo di Lereng Merbabu

Ramadan, Babinsa Boyolali Bagikan Pakaian dan Sembako di Lereng Merbabu

Petani Lereng Merbabu Bentangkan Bendera Raksasa di Ladang

Perumda Tirta Ampera Boyolali Siap Tanam 1000 Pohon di Lereng Merbabu

Kreatif, Piramida Botol Plastik Hiasi Lereng Merbabu

HUT RI: Warga Lereng Merapi Boyolali Arak Bendera Merah Putih Sepanjang 150 Meter

Serunya Monumen Pers Goes to School 2025 di SMA Warga Surakarta

Sambut Imlek dengan Pertunjukan Barongsai, SD Warga Tanamkan Toleransi dan Kebhinekaan untuk Siswa

Kevin Diks segera Bersumpah jadi Warga Negara Indonesia, Prosesi di Denmark

Sasono Krida Warga Mangkubumen, Tawarkan Suasana Seru dan Kenangan Tak Terlupakan

Sambangi Warga, Wali Kota Solo Dapat Banyak Keluhan

Melihat Tradisi Saparan di Cepogo Boyolali yang Masih Eksis hingga Kini

Melihat Tradisi Saparan di Cepogo Boyolali yang Masih Eksis hingga Kini

Kasus Pembunuhan di Desa Gubug Cepogo, Pelaku Tusuk Korban Pakai Pisau Dapur dan Linggis

Penjual Bubur Bersimbah Darah di Rumahnya Gegerkan Warga Boyolali

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Dorong Pemberdayaan Ekonomi dan UMKM Desa Sukabumi

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Angkat Peran Ibu dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Menginspirasi Desa Sukabumi dalam Manajemen Pakan Penggemukan Sapi Potong

Warga Lereng Merapi Sukses Tanam Paprika, Penuhi Pasar Jateng DIY

Jasa Potong Kuku Sapi Panen Rezeki Jelang Iduladha , Omzet Tembus Rp1 Juta

Sambangi Industri Logam di Boyolali, Kemenperin Sebut Tumang Bisa Jadi Bumper Ekonomi RI

HMI Boyolali Gelar Aksi Damai di Depan DPRD, Berakhir Tabur Bunga

Curi Motor Pedagang Sayur di Boyolali, Residivis Dicokok Polisi

Avicena Shalahudin Hava dan Alleta Sekar Wangi Terpilih Jadi Duta Genre Boyolali 2025

Mantan Kades Wonoharjo Boyolali Jadi Tersangka Kasus PTSL

Disdikbud Boyolali Gelar Seminar Cagar Budaya, Perluas Wawasan Sejarah

Pemkab Boyolali Gandeng OJK Kampanyekan Antiinvestasi Bodong, Judi Online, dan Pinjaman Online Ilegal

Berita Lainnya