Hard News

Solo Batik Fashion ke-14 Digelar Oktober, Libatkan Ratusan Desainer Lokal hingga Mancanegara

Jateng & DIY

19 September 2022 21:10 WIB

Solo Batik Fashion (SBF) bakal digelar pada 1-5 Oktober 2022 mendatang mengusung tema Culture UNITY, Adiluhung Pesona Bangsa. (Foto: Dok. solotrust.com/rizka)

SOLO, solotrust.com - Solo Batik Fashion (SBF) kembali digelar pada 1-5 Oktober 2022 mendatang. Ini menjadi tahun ke-14 SBF hadir membawa kabar baik untuk perkembangan fashion yang mengusung kain kebanggaan Solo.

Kali ini SBF mengusung tema 'Culture UNITY, Adiluhung Pesona Bangsa' dan mengangkat cerita batik legendaris mahakarya keluarga peranakan Tionghoa di Kota Solo, Batik 3 Negeri.



Acara ini berpusat di dua titik, yakni Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo dan Solo Paragon Lifestyle Mall. Tak tanggung-tanggung, selama lima hari SBF akan menghadirkan fashion show, pameran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), lomba, dan talkshow.

Ketua SBF 14, Desainer Owen Joe, menyebut ada beberapa kolaborasi antara desainer, UMKM, karya jadi fashion. Hasilnya mengangkat tren baru untuk 2023, jadi bukan sembarang fashion.

“SBF ini kepenginnya menarik perhatian seluruh mata pecinta batik Indonesia datang ke Solo untuk melihat SBF. Makanya kita undang beberapa desainer dari luar negeri dan dari kota-kota lain," tambahnya, saat konferensi pers di salah satu hotel di Solo, Sabtu (17/09/2022).

Terdapat 125 desainer ikut bergabung dalam SBF, yakni desainer muda dari akademisi, desainer lokal dan luar daerah ternama. Sementara tiga desainer, yakni Anuar Faizal dari Malaysia, Galiel Batika dari Belanda, dan Ji Hwan dari Korea pun turut memamerkan karyanya, hasil kolaborasi dengan koleksi batik Solo.

"Setiap hari (saat acara), SBF menghadirkan 15 desainer didukung talent (model-model-red) kids (anak-anak), sosialita, dan UMKM. Beberapa pentas kita kolaborasikan dengan UMKM, termasuk show (pertunjukan) Batik 3 Negeri, batik Go Tik Swan, batik Itang Yunas, dan batik bersejarah lainnya,” urai Owen Joe.

Pembukaan seremonial SBF akan dilakukan pada 1 Oktober 2022 di Solo Paragon Lifestyle Mall pukul 14.00 WIB.

Legenda Batik 3 Negeri Ditonjolkan, meski Tak Lagi Berproduksi

Batik 3 Negeri ditonjolkan dalam SBF ke-14, menurut Owen Joe, sengaja dihadirkan karena turut andil dalam menyampaikan salah satu kisah karya batik.

Generasi ketiga pemilik Batik 3 Negeri, Sumartono Hadinoto mengungkap hal menarik Batik 3 Negeri, yakni pada proses pewarnaan batik dilakukan di tiga daerah berbeda. Warna merah dicelupkan di Lasem, warna biru di Pekalongan atau Kudus, sedangkan warna cokelat dicelupkan di Solo dan Yogyakarta.

"Tiga warna di tiga tempat itu memiliki pesan, merah getih pitik (darah ayam) adalah cerminan Tionghoa di Lasem Kabupaten Rembang, biru indigo ciri khas batik Buket (Belanda) asal Pekalongan, sedangkan cokelat soga menjadi unsur utama Batik Jawa di Solo dan Yogyakarta," jelas Sumartono Hadinoto.

Proses pembuatan selembar Batik 3 Negeri memakan waktu enam bulan lamanya. Hal ini menjadikan Batik 3 Negeri memiliki kisah tersendiri.

Sumartono Hadinoto menyebut, Batik 3 Negeri sudah tak diproduksi sejak 1980-an. Meski begitu, peminat batik ini masih cukup banyak.

"Saya terakhir jual tahun 1980. Kemarin di Jakarta cuman ada bekas semua. Kami (sempat) buka di e-commerce (toko online yang menjual Batik 3 Negeri), dimulai dari harga Rp4 juta, dan bahkan waktu dilelang itu ada yang Rp60 juta," bebernya.

Meskipun begitu, Sumartono Hadinoto berniat untuk menghidupkan kembali Batik 3 Negeri dan akan didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.

"Jadi kalau memang ini menjadi sebuah kebanggaan kita semua tentunya mari kita coba produksi kembali, saya siap tentunya, walaupun bukan untuk bisnis ya. Jadi saya ingin mungkin kita sama UMKM yang berkenan, nanti saya yang akan mendampingi terus sampai bisa berproduksi kembali," sebutnya.

Bidang Sumberdaya Parekraf Dinas Pariwisata Kota Solo, Is Purwaningsih menambahkan, Disparta terus mendaftarkan motif-motif batik sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.

"Termasuk motif Batik 3 Negeri ini nanti akan kami bantu untuk didaftarkan ke UNESCO. Menjadi tugas kita bersama untuk melindungi warisan-warisan budaya adiluhung bangsa Indonesia,” kata dia.

Melalui kisah melegenda itu, Owen Joe mengaku ingin kembali mrngenalkan batik kebanggaan ini kepada masyarakat.

"Hal inilah yang diangkat Solo Batik Fashion 14 mengambil tema Culture UNITY, Adiluhung Pesona Bangsa atau kesatuan budaya pesona bangsa yang mempunyai nilai tinggi," jelas Owen Joe. (riz)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya