SOLO, solotrust.com - Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed memasuki tahap finalisasi. Kini tahap pengerjaan difokuskan pada penyesuaian ornamen-ornamen guna mempersiapkan peresmian masjid.
Di sela kunjungannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono memberikan beberapa evaluasi.
"Ini pembangunan gedung finalisasinya, masih ada fine tuning (penyelesaian). Ada beberapa hal yang perlu kita fine tuning,” ungkapnya, usai tinjauan didampingi Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Jumat (04/11/2022).
Dua pekan menjelang peresmian, ia melihat persiapan jelang peresmian masjid hadiah dari Pangeran Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan untuk Presiden RI Joko Widodo. Salah satunya, yakni terkait dengan ukuran tulisan ornamen Asmaul Husna yang dianggap terlalu kecil.
"Itu kurang besar. Nanti kita ganti yang lebih besar. Itu satu," ujarnya.
Poin lainnya yang menjadi fokus Basuki, yakni terkait kerapian beberapa hal. Sebab ada bagian pada keramik yang tak rapi lantaran cuil-cuil dan perlu diperbaiki.
"Ada juga pemasangan keramik yang kurang rapi, harus dirapiin," ucap pak menteri.
Basuki juga menyoroti penataan penghijauan di area luar masjid. Menurutnya, lahan yang digunakan sebagai area taman kurang luas.
"Kami baru selesai merenovasi taman-taman di Pulau Bali untuk KTT G20. Nah ini Bu Diana (Dirjen Cipta Karya) yang ngerjain, yang ngerjakan teman-teman Cipta Karya juga," katanya.
Basuki menginstruksikan agar taman yang dibuat dalam KTT G20 diimitasi di Masjid Raya Syeikh Zayed.
"Saya minta diimitasi di sini. Lebih njembrung (rimbun) ya, jangan yang kayak gini. Tanaman, pohon-pohon yang mati-mati itu ganti,” ungkapnya.
Terkait waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan hal-hal tersebut, menteri PUPR menilai sepuluh hari cukup.
"Ya harus ngejar, tanggal 15 maksimal," katanya.
Hal lain menjadi catatan, yakni mengenai lahan parkir. Pasalnya, Masjid Syeikh Zayed yang dapat menampung ribuan jemaah tidak memiliki lahan parkir.
"Saya sudah telepon Pangdam hari ini, akan dirobohkan, 2000 meter persegi," ucap Basuki.
Sebagai informasi, lahan parkir yang digunakan, yakni Kantor Detasemen Pembekalan Angkutan (Denbekang). Kantor ini rencananya dirobohkan dan digunakan untuk lahan parkir Masjid Syeikh Zayed dan Islamic Center.
"Sekarang gedungnya masih ada, tapi sudah tidak digunakan lagi. Tadi saya telepon ke Pangdam, beliau sudah ‘oke bos’, sudah sepakat. Hari ini atau besok sudah bisa dirobohkan," katanya.
Lahan parkir ini diperkirakan dapat menampung sebanyak 200 mobil. Jika diperlukan, Basuki akan menginstruksikan membuat elevated rail.
"Lahan parkir ini juga untuk Islamic Center sesuai dengan master plan-nya," jelas dia.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yakin jika persiapan penyediaan lahan parkir waktunya mencukupi.
”Sudah janjian sama Pak Pangdam. Hari ini sudah dapat izin untuk bongkar,” katanya.
Terkait pengerjaan Islamic Center, Gibran Rakabuming enggan memberikan banyak tanggapan. Ia berencana menyelesaikan pengerjaan lahan parkir sebelum pembukaan.
”(Islamic Center) nanti tahun depan. Kita ngejar pembukaan dulu,” ucap dia. (riz)
(and_)