Hard News

Sejarah Islam dan Nasionalis, Gus Baha: Era Kebangkitan Indonesia Tahun 1908

Sosial dan Politik

10 November 2022 14:23 WIB

Pengasuh Pondok Pesantren Alquran, Kiai Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). (Foto: Dok. solotrust.com/minan)

REMBANG, solotrust.com – Sejarah Islam dan nasionalis di Indonesia sempat menjadi bahasan ceramah ulama pengasuh Pondok Pesantren Alquran, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kiai Ahmad Bahauddin Nursalim.

Hal ini relevan dengan peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November di tengah-tengah suasana Indonesia memupuk semangat kebangsaan, meski terdiri dari beragam latar belakang.



Gus Baha, demikian panggilan akrabnya menyampaikan, era kebangkitan Indonesia dimulai pada 1908. Kala itu yang kali pertama mencetuskan ide melawan penjajah Belanda adalah kiai-kiai Islam.

“Bikin Serikat Dagang Islam, lama-lama jadi Serikat Islam, lama-lama jadi partai Islam. Dimulai angkatan HOS Cokroaminoto. Jadi tidak bisa Indonesia meninggalkan partai Islam," tuturnya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Sekolah Akhirat yang berisi ceramah Gus Baha “Antara Nasionalisme dan Keagamaan”.

Menurut Gus Baha, HOS. Cokroaminoto membuat partai Islam adalah sarana mengusir Belanda yang manfaatnya untuk kepentingan Bangsa Indonesia.

"Untuk semua, tidak hanya untuk umat Islam saja," imbuhnya.

Begitu pula ketika Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Muara tujuannya juga untuk semua rakyat Indonesia.

“Untuk semua, bukan untuk partai marhaenisme saja," ucapnya.

Gus Baha menyebut nasionalisme tidak mengurangi keagamaan, saat keagamaan juga tidak mengurangi nasionalisme.

Opo nak nasionalis, ora wajib salat, opo nek religius tidak wajib nasionalis (Apa kalau nasionalis tidak wajib salat, apa kalau religius tidak wajib nasionalis-red)," tuturnya.

Saat pengajian terbaru di Ponpes Alquran Desa Narukan, Rabu (09/11/2022), Gus Baha menerangkan tafsir Jalalain Surat Al-Jatsiyah.

Ia menyampaikan hakikat orang hidup di dunia, yakni mencari rida Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Carane mbahas Allah ya mbahas Alquran, mbahas Alquran lewat Jalalain. Cung kowe ning ndonya sing penting entuk ridaku (Allah), terus kowe bahasane pengin entuk ridane presiden, ridane menteri, ridane pejabat (Nak, kamu di dunia yang penting mendapatkan rida Allah, terus kamu pembahasannya ingin mendapatkan rida presiden, rida menteri, ridanya pejabat-red). Kan aneh menandingi bahasane pengeran (Allah). Meskipun Allah menyuruh kita baik kepada presiden, menteri dan semua makhluk. Kabeh atas nama perintahe pengeran (Allah)," tandasnya. (mn)

(and_)

Berita Terkait

Dinobatkan sebagai Museum Tertua di Indonesia, Radya Pustaka Simpan Koleksi Bersejarah Kota Solo

Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah Tawarkan Keindahan dan Warisan Budaya Kota Solo

Menelusuri Sejarah Jawa melalui Museum-museum di Solo

Monumen Kresek, Tawarkan Keindahan Alam dan Wisata Sejarah Tragedi PKI di Madiun

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam Taman Sari yang Memikat Wisatawan

5 Novel yang Wajib Dibaca, dari Sejarah Indonesia hingga Dunia Sihir

Pesantren Assalaam Siapkan 700 Porsi Takjil/Hari untuk Umum

LDII Karanganyar Ajak Generasi Muda Jauhi Narkoba dan Judi Online

Awal Tahun Baru, RSUI Banyubening Operasi Kelahiran Bayi Kembar 3 Laki-laki

Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah di Soloraya Nyatakan Kembali ke NKRI

Tim PkM UNU Surakarta Berdayakan Industri Pengecoran Logam Teknik Metal Perkasa

Graha Saba Bertaburan Bunga, UNIBA Surakarta Gelar Wisuda Program Sarjana ke-55 dan Magister ke-34

Kenang Pertempuran Ambarawa Tingkatkan Patriotisme dan Nasionalisme Prajurit TNI

5 Rekomendasi Film Kemerdekaan Bisa Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme

Lautan Merah Putih Umbul-Umbul Gugah Jiwa Nasionalisme Masyarakat

Pencalonan Vivit-Umam di Pilkada Rembang Dapat Restu Gus Baha

Prabowo Salurkan 4 Sapi Kurban ke Ponpes di Rembang

Usai Gerindra, Fauzan Arif Munandar Ambil Formulir Bacabup di PKB

Hari Kebangkitan Nasional ke-116, Kasdam IV/Diponegoro Sampaikan Pesan Penting Menkominfo RI

Bawa Poster Cak Imin, PKB Sukoharjo Daftarkan 45 Bacaleg

Sambangi Karanganyar, Cak Imin Berikan Strategi Kemenangan Pemilu 2024

Ciptakan Peluang di Tengah Pandemi, Cara Desainer ini Tetap Bertahan

Presiden: Ini Momentum Baru Kebangkitan Sains dan Teknologi Khususnya Bidang Kesehatan

ISI Solo Kukuhkan 2 Guru Besar, Berharap Seni Dapat Selalu Relevan Sesuai Zaman

Bukti Komitmen Pengelolaan Lingkungan, Hattrick Pencapaian Proper Emas PLN Indonesia Power UBP Semarang

Bertabur Bintang, Saksikan Penghargaan Selebriti Paling Menginspirasi Malam Ini

Pelantikan Pengurus, Iwapi Ranting Karanganyar Diharapkan Jadi Motor Peningkatan Ekonomi Lokal

Timnas Indonesia Main Imbang Lawan Yaman di Piala Asia U20, Indra Sjafri Minta Maaf

Dinobatkan sebagai Museum Tertua di Indonesia, Radya Pustaka Simpan Koleksi Bersejarah Kota Solo

Berita Lainnya