KLATEN, solotrust.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten mencatat sebanyak 1315 orang terindikasi menderita tuberkulosis (TBC) pada 2022. Kasus ini naik drastis, padahal pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda kasus TBC terkonfirmasi berada di angka 899 penderita.
Tercatat dari 1315 penderita TBC di Klaten, jika dirinci sebanyak 257 kasus melanda anak-anak, 38 kasus melanda orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta 20 kasus merupakan TB-MDR (multidrug-resistant tuberculosis). Sementara sebanyak 32 orang meninggal dunia.
Kasus ini menjadi perhatian Dinkes Kabupaten Klaten berkolaborasi dengan Yayasan Mentari Sehat Indonesia. Pada 2030, Indonesia menargetkan nihil kasus TBC, sementara Jawa Tengah pada 2028.
Kini upaya penanganan kasus TBC di Klaten dilakukan dengan Pembentukan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) TBC Klaten dalam mendukung penemuan terduga TBC, tata laksana kasus sesuai standar, dan investigasi kontak. Selain itu, fasilitas kesehatan di Klaten kini dapat mendukung penanganan TBC, mulai dari Puskesmas, rumah sakit, Balkesmas, dokter praktik mandiri, serta klinik.
Kepala Dinkes Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo, menjelaskan sejumlah upaya dilakukan perlu didukung semua pihak.
"Perlu keterlibatan antara pemangku kebijakan stakeholder di Klaten dalam rangka penemuan kasus suspek. Ketika kasus ditemukan bisa segera dilakukan pengobatan dan kasus TBC di Klaten bisa dikendalikan," ungkap Cahyono Widodo, saat konferensi pers di New Merapi Resto, Klaten, Senin (19/12/2022).
Masyarakat yang menemui orang dengan gejala TBC, seperti batuk berdahak tak kunjung sembuh dapat membantu penanganan dengan mengajak penderita untuk tak malu berobat.
"Ketika ada kasus suspek bisa segera dilakukan pengobatan di fasilitas kesehatan yang sudah diajak kerja sama," tandasnya.
Pihaknya juga menyebut, kini enam fasilitas kesehatan di Klaten yang memiliki tes cepat molekuler untuk mendeteksi TBC.
Sementara itu ditambah Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) yang turut menggencarkan upaya eliminasi TBC pada 2023.
Staf Program Mentari Sehat Indonesia, Arif Yudha Aditama, mengungkap MSI telah bermitra dengan Dinkes Klaten sejak 2018. Ada 60 kader tersebar di 26 kecamatan dan selama ini terus membantu dalam upaya mengeliminasi kasus TBC di Klaten.
Para kader akan melakukan proses skrining kontak erat ketika ada temuan kasus TBC. Selain menemukan kasus suspek, para kader gencar melakukan penyuluhan. (riz)
(and_)