SEMARANG, solotrust.com- Memperingari Hari Bhakti Imigrasi ke-73 tahun, Kemenkumham Jateng menggelar kegiatan ziarah sekaligus tabur bunga untuk mengenang serta mengingat pengorbanan dan jasa para pahlawan.
Kementerian Hukum dan HAM RI sendiri juga memiliki seorang pejuang, Prof Muladi. Ia punya andil besar dalam kontribusinya terhadap Kemenkumham hingga akhir hayat.
Muladi adalah Menteri Kehakiman RI pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan BJ Habibie periode 1998 hingga 1999. Ia meninggal dalam usia 77 tahun dan disemayamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang.
Sebagai bangsa besar dan tidak melupakan jasa pahlawan, jajaran Kemenkumham Jateng dipimpin Wamenkumham Edward OS Hiariej, mengunjungi TMP Giri Tunggal Semarang, tempat Muladi disemayamkan untuk melaksanakan ziarah dan tabur bunga, Selasa (24/01/2023).
Turut bergabung bersama Wamenkumham, Staf Ahli Menteri Bidang Politik dan Keamanan Ambeg Paramarta, Plt Dirjen PP Dhahana Putra, Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama, dan Direktur Eksekutif Human Right Resource Center Harkristuti Harkrisnowo.
Sementara dari Kemenkumham Jateng hadir Kepala Kantor Wilayah A Yuspahruddin, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Kepala Divisi Keimigrasian Wishnu Daru Fajar, serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Nur Ichwan.
Kunjungan Wamenkumham kali ini merupakan ungkapan tanda syukur telah disahkannya KUHP Nasional baru. Momen disahkannya KUHP Nasional baru merupakan harapan Muladi yang belum terwujud sampai akhir hayatnya.
Ia sebagai begawan hukum ikut menggawangi dan bertanggung jawab atas KUHP selama 35 tahun lamanya.
Muladi merupakan satu-satunya pemegang warisan dari para profesor terdahulu yang terlibat dalam pengkajian revisi KUHP sejak awal. Tokoh-tokoh seperti halnya Prof Soedarto dan Prof Roeslan Saleh menitipkan tongkat estafet agar Muladi menyelesaikan revisi KUHP.
"Terima kasih Prof Muladi, telah mengawal pembentukan KUHP hingga hari ini dapat disahkan. Doakan kami sukses mengawal KUHP hingga waktu diberlakukannya," ucap Wamenkumham Edward OS Hiariej sembari menabur bunga di pusara Muladi.
(and_)