BOYOLALI, solotrust.com - Harga beras di pasar tradisional Boyolali Kota hampir satu bulan terakhir mengalami kenaikan hingga mencapai Rp15 ribu per kilogram. Lonjakan dipicu berkurangnya pasokan beras ke pedagang.
Menurut salah satu pedagang di pasar tradisional Boyolali Kota, Rubinah, kenaikan harga beras sudah terjadi sekira satu bulan terakhir.
"Semua harga jenis beras naik. Selama dua minggu ini pasokan beras mulai berkurang, biasanya dipasok dari wilayah Solo dan Mojosongo, Boyolali,” kata dia kepada wartawan, Senin (11/09/2023).
Naiknya harga beras ditengarai lantaran para petani pada musim kemarau ini beralih bercocok tanam ke palawija. Alhasil harga beras jenis 64 semula Rp13 ribu, kini naik menjadi Rp14 ribu. Sementara harga beras super dari Rp13.500 naik menjadi Rp15 ribu.
“Semua jenis beras naik, harga beras yang biasa sampai yang beras super semua naik. Saat ini harga tertinggi Rp15ribu, harga terendah Rp12 ribu,” urai Rubinah.
Kenaikan harga beras diperkirakan bakal terjadi hingga satu bulan ke depan. Pasalnya, musim kemarau tahun ini belum bisa diprediksi hingga kapan berakhir.
“Sepertinya satu bulan ke depan harga beras masih naik karena belum bisa diprediksi kapan berakhirnya musim kemarau ini. Petani saat ini sebagian menanam palawija, itu kemungkinan yang memengaruhi harga beras naik di pasaran,” kata Rubinah.
Hal senada diungkapkan pedagang beras lainnya, Suti . Ia bilang, penjualan beras selama satu pekan terakhir mengalami penurunan.
"Selama seminggu terakhir ini penjualan berkurang. Kalau harga naik terus sudah hampir sebulan ini. Belum tahu ini sampai kapan,” katanya. (jaka)
(and_)