SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tetap mengizinkan usaha wedangan Solo untuk tetap buka, meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Hanya saja, Rudy menekankan agar pembeli dan penjual menaati peraturan yang telah ditetapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Wedangan boleh buka, tapi tetap harus diperhatikan. Pembeli harus menjaga jarak minimal satu setengah meter. Penjual juga harus memakai masker. Kalau tidak menaati peraturan ya dibubarkan petugas," ujarnya, Kamis (16/04/2020).
Rudy mengingatkan akan selalu ada petugas patroli untuk memastikan warga tidak berkerumun dan menjaga jarak atau social distancing. Jika didapati kerumuman, petugas akan langsung membubarkannya.
"Kemarin yang sempat beredar, ada yang protes saat dibubarkan. Jualan susu segar, ya petugas melakukan itu karena pas ada patroli, pembelinya duduk empet-empetan. Penjualnya pun tidak memakai masker. Jadi jangan salahkan petugas," tegasnya.
Dikatakan Rudy, kepedulian warga sangat dibutuhkan untuk membantu menangani wabah virus corona saat ini.
"Tanpa kepedulian warga, Pemkot (pemerintah kota-red) tidak akan mampu memutus mata rantai penyebaran virus korona. Saya berharap pemilik usaha wedangan untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan memerhatikan jarak pembelinya minimal 1,5 meter," tukasnya.
Sementara itu, data Covid-19 di Kota Solo, per Rabu (15/04/2020) pukul 12.00 WIB, sebanyak lima warga Solo dinyatakan positif Covid-19. Adapun dari jumlah itu, dua pasien meninggal dunia, satu pasien dinyatakan sembuh, dan dua lainnya masih menjalani rawat inap di rumah sakit.
Jumlah keseluruhan pasien dalam pengawasan (PDP) di rumah sakit Solo terdapat 159 orang. Sebanyak 70 orang merupakan warga Kota Solo. Tingkat kesembuhan pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah dari 33 orang menjadi 37 orang per Rabu. Angka PDP meninggal masih 12 orang.
Sementara untuk data orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 392 orang. Dirawat di rumah sakit sebanyak sepuluh orang, rawat jalan 202 orang, dan dirawat di bawah pantauan Puskesmas sebanyak 180 orang. Jumlah angka pemudik dalam karantina Pemkot sendiri mencapai 105 orang di Gedung Graha Wisata Niaga dan tujuh orang di Ndalem Joyokusuman. (awa)
(redaksi)