Hard News

Presiden: Belum Ada Kebijakan Pelonggaran PSBB

Sosial dan Politik

18 Mei 2020 22:33 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan hingga saat ini pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan pelonggaran terhadap pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal itu disampaikan saat memimpin rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta untuk membahas penanganan pandemi Covid-19, Senin (18/05/2020).

"Saya ingin tegaskan bahwa belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Jangan muncul anggapan keliru di masyarakat bahwa pemerintah sudah mulai melonggarkan PSBB," ujarnya dalam keterangan tertulis Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden.



Adapun yang sedang dikaji pemerintah saat ini ialah mengenai skenario beberapa tahap yang nantinya akan diputuskan, apabila telah ditentukan periode terbaik bagi masyarakat untuk kembali produktif, namun tetap aman dari Covid-19. Penentuan tersebut tentunya harus didasari pada data-data dan fakta di lapangan.

"Biar semuanya jelas karena kita harus hati-hati, jangan keliru kita memutuskan," ucapnya.

Dalam beberapa pekan ke depan, pemerintah masih tetap berfokus pada upaya pengendalian Covid-19 melalui larangan mudik dan mengendalikan arus balik. Kepala Negara telah menginstruksikan Kapolri Panglima TNI untuk memastikan upaya tersebut dapat berjalan efektif di lapangan. Presiden pun mengingatkan, transportasi berkaitan dengan sejumlah urusan logistik dan keperluan esensial lainnya harus tetap berjalan dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Transportasi untuk urusan logistik, pemerintahan, kesehatan, kepulangan pekerja migran kita, dan ekonomi esensial itu tetap masih bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya.

Adapun untuk pengendalian Covid-19 di tingkat daerah, Jokowi meminta menteri terkait dan para kepala daerah memperkuat gugus tugas penanganan di tingkat RT, RW, dan desa. Bali diketahui menjadi salah satu daerah yang melakukan penanganan optimal di tingkat desa dengan desa adatnya.

"Laporan yang saya terima dari para gubernur, baik menerapkan PSBB maupun yang tidak memang kesimpulannya adalah paling efektif dalam pengendalian penyebaran Covid-19 ini adalah unit masyarakat paling bawah," kata presiden.

Selain itu, Kepala Negara juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap protokol kesehatan di sektor industri. Hal itu setelah mulai muncul adanya klaster penyebaran Covid-19 dari sektor industri yang belakangan ditemukan.

"Klaster industri perlu dilihat karena ini mulai satu-dua ada yang masuk ke sana," ujarnya.

(redaksi)

Berita Terkait

Presiden Tegaskan Setujui Anggaran dan Lanjutkan Pembangunan IKN

Jelang 100 Hari Masa Kerja, Prabowo Tegaskan Komitmen Transformasi Nasional

Wapres Gibran Tinjau Proyek Revitalisasi Alun-alun Keraton Surakarta

Jelang Pelantikan Presiden, Polres Boyolali Gelar Operasi Zebra Candi 14 Sampai 27 Oktober 2024

Yaqut Cholil Saksikan Final Sepak Bola Piala Presiden 2024

Arema Juara Piala Presiden 2024, Taklukkan Borneo Lewat Drama Epik

Tulisan "Adili Jokowi" Bertebaran di Solo, Satpol PP Siap Turun Tangan

Penetapan Respati Ardi-Astrid Widayani oleh KPUD Solo, Ini Pesan Jokowi

Jokowi Tanggapi Santai Pernyataan Connie Bakrie yang Singgung Iriana

Rumah Jokowi jadi Spot Wisata Baru Selama Libur Nataru

Tanggapan Gibran dan Jokowi Dikaitkan Soal Hasto jadi Tersangka KPK

Menikmati Liburan, Jokowi Momong 6 Cucu di Solo Safari

Bantuan Beras Cadangan Pangan Pemerintah Mulai Disalurkan di Mojosongo

Roasting Pemerintah, Kiky Saputri Malah Di-roasting Balik Netizen

Dibuka Seleksi Penerimaan Beasiswa Pemerintah Maroko 2024

142 PPPK Boyolali Terima SK Bupati dan Tanda Tangani Kontrak Kerja

Rekrutmen ASN 2024, Pemerintah Siapkan 1,28 Juta Formasi untuk Fresh Graduate dan IKN

Inovasi Branding Media Sosial Pemerintah: Workshop Kolaboratif PPPOMN BPOM x Digitalic

3 Warga Semarang Positif Covid-19

Tingkat Kestabilan Penjualan Pascapandemi Covid-19

Hotel Grand Mercure Solo Baru Gelar Vaksinasi Covid-19

Innalillahi, Aktor Senior Eeng Saptahadi Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Prokes Covid-19 Dilonggarkan, Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Naik 30%

Lewat Vaksinasi, Kemenkumham Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Indonesia Bebas Covid-19

Berita Lainnya