SEMARANG, solotrust.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah (Disperindag Jateng) menggelar sosialisasi pencegahan dan peredaran rokok ilegal kepada ratusan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Sabtu (17/06/2023).
Lewat acara bertema peran generasi muda gempur rokok ilegal diharapkan para mahasiswa mengetahui ciri-ciri rokok ilegal yang marak beredar di masyarakat. Diperindag menggandeng sejumlah universitas, termasuk Unsoed agar mahasiswa menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyebarkan informasi bahayanya. Diketahui, rokok ilegal berdampak pada kesehatan dan menurunkan pendapatan negara di bidang cukai.
Sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak, seperti Dirjen Bea Cukai. Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Humas Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng dan DIY, Cahya Nugraha, mengatakan sinergi dengan mahasiswa terhadap peredaran rokok ilegal pertama dilakukan di Indonesia. Kolaborasi dengan civitas akademika ini sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi terkait pengabdian kepada masyarakat.
"Ini pertama di Jawa Tengah dan Indonesia, beberapa waktu lalu dilakukan di Unnes, selanjutnya akan disosialisasikan ke perguruan tinggi lainnya, terutama bagi mahasiswa yang akan menjalani kuliah kerja nyata (KKN)," ungkapnya.
Kepala Bidang Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Disperindag Jateng, Senen akan melakukan sosialisasi ke lima universitas di Jawa Tengah, di antaranya Unsoed Purwokerto, Panca Sakti Tegal, Muria Kudus, dan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.
Pihaknya menarget 800 mahasiswa yang akan menjalani kuliah kerja nyata untuk menyebarkan informasi bahaya rokok ilegal dan ketentuan cukai di wilayah KKN masing-masing mahasiswa.
"Harapannya penyebaran informasi akan lebih luas lagi, sehingga peredaran rokok ilegal bisa ditekan dan pendapatan negara semakin meningkat," kata Senen.
Ketua LPPM Unsoed, Ely Sugianti, mengatakan mahasiswa KKN di wilayahnya tidak hanya melakukan sosialisasi. Ia menginginkan dibentuk kader-kader agar penerapan tujuan sosialisasi bisa tercapai.
"Mahasiswa KKN nanti diarahkan agar membentuk kader di dalam masyarakat setempat. Kader itu nantinya akan betugas menerapkan pencegahan di lingkungannya. Jika hanya sosialisasi tanpa pembentukan kader, saya rasa sosialisasi akan percuma," pungkasnya. (fjr)
(and_)