SOLO, solotrust.com - Calon wali kota Solo nomor urut 1 Teguh Prakosa menanggapi santai kabar Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) ikut terjun berkampanye dengan pasangan calon (Paslon) wali kota-wakil wali kota Solo diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Respati Ardi-Astrid Widayani.
Teguh Prakosa mengungkapkan, hal itu merupakan hak pribadi Jokowi. Dia memilih untuk tak mempermasalahkan hal tersebut
"Kita hadapi dengan senyum, ceria menyapa masyarakat. Ya, kita mendidik masyarakat untuk santun, hak siapa pun. kami sudah tidak akan melihat sisi hukum, sisi etika, estetika. Saya kira di Indonesia itu nggak penting, memang dilanggar semua, itu hanya kata-kata," ungkap Teguh Prakosa saat ditemui, Jumat (15/11/2024).
Seperti dikabarkan sebelumnya, Presiden ketujuh RI Joko Widodo blusukan dengan Respati Ardi dan Astrid Widayani di Pasar Klitikan Notoharjo, Kamis (14/11/2024). Kegiatan itu dilanjutkan dengan kehadiran Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang berkampanye dengan Respati-Astrid di beberapa titik Kota Solo.
Teguh Prakosa mengaku tak mempermasalahkan soal elektabilitas pasangan lawan usai berkampanye dengan Jokowi dan Kaesang Pangarep.
"Pengaruh atau tidak, saya bersama tim berjuang keras bagaimana eksistensi PDIP di Kota Solo," paparnya.
Teguh Prakosa mengaku tak mau ikut campur dengan Jokowi yang kini mendukung pasangan calon lawan, meski pernah diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada saat pemilihan wali kota Solo, gubernur Jakarta, hingga kariernya sebagai presiden RI.
"Ya silakan saja, tidak ada masalah, kita juga keluarga besar, beliau (Jokowi) juga pernah kita perjuangkan. Kalau beliau memilih dianggap tepat memimpin Kota Solo, ya silakan saja karena itu pikirannya beliau. Kita tidak bisa mengintervensi beliau karena beliau mantan presiden. Bukan mantan wali kota, jabatan terakhir mestinya, walaupun sejarahnya tidak pernah melupakan itu," tukasnya. (add)
(and_)