WONOGIRI, solotrust.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menjalankan program inovatif berupa pemasangan serta edukasi mengenai perawatan Early Warning System (EWS). Kegiatan dilakukan pada 14 dan 18 Februari 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sistem peringatan dini dalam mitigasi bencana tanah longsor.
Kegiatan pemasangan dan edukasi perawatan Early Warning System ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 11.b.2, menekankan perlunya peningkatan jumlah pemukiman yang menerapkan kebijakan berbasis inklusif, berkelanjutan, dan tangguh terhadap bencana.
Adanya sistem peringatan dini, masyarakat Desa Kulurejo tidak hanya lebih siap dalam menghadapi potensi bencana, namun juga memiliki strategi mitigasi lebih efektif. Program ini tak hanya menitikberatkan pada implementasi teknologi, namun juga pada peningkatan kapasitas dan kesadaran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan system. Dengan begitu, harapannya bisa menghadirkan komunitas lebih tangguh, adaptif, dan proaktif dalam menghadapi risiko bencana di masa depan.
Pemasangan EWS mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Kulurejo, Aris Hartanto serta partisipasi aktif warga dan relawan. Selain pemasangan alat, tim KKN UNS juga mengadakan sosialisasi mengenai perawatan EWS agar masyarakat memahami cara kerja sistem serta langkah-langkah pemeliharaan yang diperlukan. Materi sosialisasi mencakup komponen utama EWS, cara mendeteksi gangguan pada sistem, serta prosedur harus dilakukan jika terjadi peringatan dini.
Sosialisasi ini dilaksanakan pada Jumat, 14 Februari 2025 di Balai Desa Kulurejo oleh tim KKN UNS. Acara sosialisasi turut dihadiri Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Tim KKN UNS Budi Legowo, Kepala Desa Kulurejo Aris Hartanto, karang taruna, warga, dan relawan desa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sistem peringatan dini dalam mitigasi bencana.
Antusiasme warga dalam mengikuti sosialisasi sangat tinggi. Mereka menyadari pentingnya keberadaan EWS dalam mengurangi risiko bencana, terutama di daerah rawan longsor. Diharapkan, kegiatan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam menjaga dan memanfaatkan teknologi EWS guna mewujudkan lingkungan lebih aman dan tangguh terhadap potensi bencana.
Selanjutnya, pemasangan EWS dilakukan pada Selasa, 18 Februari 2025 di Dusun Bendungan, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri oleh tim KKN UNS. Adanya sistem ini, diharapkan warga lebih siaga dalam menghadapi bencana serta dapat mengurangi jumlah kerusakan dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan.
Tim KKN UNS berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Kulurejo. Tidak hanya sebagai langkah mitigasi bencana, namun juga sebagai bentuk edukasi berkelanjutan agar masyarakat lebih sadar pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa depan.
(and_)