SOLO, solotrust.com - Ribuan massa simpatisan dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Soloraya membubuhkan tanda tangan di tengah aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka juga meminta pemerintah membatalkan sejumlah proyek besar yang kini dikerjakan.
Aksi unjuk rasa dilakukan di Bundaran Gladak Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jumat (09/09/2022) sore.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah (Jateng), Quatly Abdul Kadir Al Katiri mengatakan, aksi pembubuhan ribuan tanda tangan dilakukan sebagai bukti banyaknya rakyat menolak kenaikan harga BBM.
"Jadi kita semakin banyak tanda tangan ini membuktikan bahwa masyarakat secara luas menolak kenaikan harga BBM," katanya usai aksi di Bundaran Gladak.
Quatly Abdul Kadir Al Katiri menyebut, kenaikan harga BBM akan berdampak pada harga komoditas dan kebutuhan pokok yang menyulitkan masyarakat.
"Dalam berbagai kondisi di lapangan, saya melihat, menanyakan warga, dampak kenaikan BBM ini menyengsarakan mereka," ungkap Quatly Abdul Kadir Al Katiri.
"Dengan begitu kelamaan daya beli masyarakat semakin menurun, kalau daya beli menurun kemiskinan dan pengangguran akan bertambah," tambahnya.
Quatly Abdul Kadir Al Katiri juga meminta pemerintah membatalkan sejumlah proyek besar untuk dananya dialihkan ke sektor-sektor lain.
"Tinggalkan sementara kegiatan pembangunan IKN, kereta cepat Jakarta-Bandung karena ini tidak prioritas. Lebih prioritas adalah kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
Quatly Abdul Kadir Al Katiri mendesak pemerintah memenuhi tuntutan dan aspirasi tersebut.
"Oleh karena itu, mohon bagi kami pemerintah supaya memerhatikan aspirasi masyarakat ini supaya tidak terjadi gejolak," serunya. (dks)
(and_)