JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah Indonesia menjajaki kemitraan konkret dengan India di bidang 5G dan kecerdasan buatan (AI). Pertemuan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menandai awal dari langkah bersama menuju masa depan digital inklusif dan berdaulat.
Meutya Hafid.mengatakan, kerja sama di bidang 5G dan AI sejalan dengan prioritas Indonesia mempercepat transformasi digital. Ia menyoroti fleksibilitas kebijakan luar negeri nonblok Indonesia sebagai modal penting dalam membangun kemitraan strategis global, termasuk dengan India.
"Kami berharap kerja sama ini bisa segera diwujudkan dengan langkah-langkah konkret, baik melalui kelompok kerja teknis atau pun penyusunan pernyataan bersama yang memperkuat komitmen kami," ujarnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital, komdigi.go.id, Selasa (29/04/2025).
Dalam pertemuan itu, Meutya Hafid juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap pengembangan teknologi AI inklusif, berprinsip keberagaman, dan tidak didominasi segelintir negara.
"Teknologi AI harus untuk semua orang, untuk semua negara, bukan hanya untuk beberapa negara terpilih," tegas Meutya Hafid, seraya mengaitkannya dengan posisi Indonesia dalam forum-forum internasional seperti BRICS.
Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) ditandatangani Indonesia dan India pada Januari 2025 tentang kerja sama kecerdasan buatan, Internet untuk Segala (IoT), dan pengembangan infrastruktur digital.
Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menggarisbawahi kerja sama digital menjadi salah satu prioritas bilateral kedua negara.
"Kerja sama telekomunikasi sedang dalam proses dan kami berharap dapat segera menyelesaikan MoU ini untuk memperkuat hubungan di bidang ini," kata dia.
Sandeep Chakravorty menambahkan, sektor swasta India siap berkontribusi aktif melalui perusahaan seperti Tejas Networks.
"Tejas Networks siap untuk terlibat lebih jauh dalam proyek-proyek digital dan telekomunikasi di Indonesia yang akan mempercepat adopsi teknologi terbaru," bilangnya.
Sebagai tindak lanjut, kedua negara merencanakan diskusi teknis lebih mendalam menjelang pertemuan tingkat tinggi pada Juni 2025 untuk mempercepat implementasi kerja sama konkret di bidang 5G dan AI.
(and_)