Serba serbi

WHO Rilis Pernyataan Resmi Pandemi untuk Covid-19

Kesehatan

12 Maret 2020 14:59 WIB

Warga menggunakan masker untuk mengantisipasi infeksi virus corona (Sumber: Business Insider/Getty)

Solotrust.com - Melihat perkembangan kasus penyebaran virus corona (Covid-19) begitu cepat menyebar ke seluruh dunia membuat organisasi kesehatan dunia, WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. 

Pandemi berbeda halnya dengan epidemi. Pandemi merupakan penyebaran sebuah virus atau penyakit secara global, sedangkan epidemi merupakan situasi penyakit yang menyebar di antara orang banyak dan dalam jumlah lebih banyak daripada normal. Endemi lebih rendah dibandingkan pandemi, sedangkan pandemi juga bisa disebut sebagai epidemi global.



Melansir Time, Kamis (12/03/2020), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, saat konferensi pers belum lama ini mengatakan kasus corona bukan hanya krisis kesehatan masyarakat semata, namun merupakan krisis yang akan menyentuh setiap sektor.

Dengan pernyataan resmi WHO yang menyebut Covid-19 merupakan sebuah pendemi, praktis setiap negara dianjurkan agar menedeteksi, mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan menggerakkan masyarakatnya.

Pandemi terakhir yang dinyatakan WHO terjadi pada 2009. Saat itu virus H1N1 atau virus flu babi juga menyerang berbagai penjuru dunia dengan cepat sehingga membuat Organisasi Kesehatan Dunia itu harus mengeluarkan pernyataan sikap.

Pandemi flu babi terjadi dalam rentang waktu antara 2009 hingga 2020 dan telah menginfeksi sekira 700 juta hingga 1,4 miliar penduduk dari berbagai dunia atau 11 hingga 21 persen populasi dunia. Virus H1N1 penyebarannya bermula dari Meksiko ini memakan korban sekira 150 ribu hingga 575 ribu penduduk dunia. (dd)

(redaksi)

Berita Terkait

Ilmuwan Korea Selatan Kembangkan Filter Fototermal yang Mampu Bunuh Virus Corona

Populasi Anak di Jepang Turun 41 Tahun Berturut-turut, Capai Rekor Terendah Selama Pandemi

Ilmuwan Jepang Kembangkan Masker Bersinar untuk Deteksi Virus Corona

Waspadai Mutasi Baru Covid-19, Wamenkes: Varian Mu Belum Terdeteksi di Indonesia

WHO Waspadai Covid 19 Varian Mu yang Bandel Terhadap Vaksin

Indonesia Rencanakan Suntikan Booster Masyarakat Umum Tahun 2022

Pasien Positif Tambah 6, Satu Meninggal Dunia

Cegah Klaster Perkantoran, 125 Pegawai di Pelayanan Akan Diswab di Mobil Lab PCR

Prihatin Penolakan Jenazah Covid-19, Kades Wonosobo Sumbang Tanah Pemakaman

Twindy Rarasati Positif Covid-19, Kembarannya Beri Dukungan

Imbas Corona, Penjualan Bunga Tabur Jelang Ramadan Lesu

Wabah Corona, Usaha Wedangan di Solo Tetap Boleh Buka

3 Warga Semarang Positif Covid-19

Tingkat Kestabilan Penjualan Pascapandemi Covid-19

Hotel Grand Mercure Solo Baru Gelar Vaksinasi Covid-19

Innalillahi, Aktor Senior Eeng Saptahadi Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Prokes Covid-19 Dilonggarkan, Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Naik 30%

Lewat Vaksinasi, Kemenkumham Jateng Dukung Program Pemerintah untuk Indonesia Bebas Covid-19

2 Bulan Kereta Cepat Whoosh Hadir, Tembus 1 Juta Penumpang

Pikat Pelanggan, KA Feeder KCJB Whoosh Sudah Layani 30.532 Penumpang

Resmi Beroperasi, Kereta Cepat Whoosh Gratis hingga Pertengahan Oktober 2023.

Unik! Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh

Peringati Hari Kesehatan Mental Dunia 2022, WHO: Jadikan Prioritas Global!

Kenali Cacar Monyet dan Cara Pencegahan Penularannya

Ditutup Selama Pandemi Corona, Satwa TSTJ Tetap Dijaga Kesehatannya

Doakan Wabah Corona Segera Berakhir, Sabyan Rilis Lagu Al Wabaa

Berita Lainnya